JAKARTA TODAY- CEO Starbucks Howard Schultz kembali menunjukkan dukungannya terhadap pernikahan sejenis. Lebih frontal, kali ini Schultz mempersilahkan para pemegang saham Starbucks yang menolak pernikahan sejenis untuk menjual sahamnya.

Berbagai pihak sontak menanggapi miring terkait pernyataan Schultz, termasuk di Indonesia. Bahkan PP Muhammadiyah menyerukan untuk memboikot produk Starbucks di Indonesia.

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk selaku pemegang lisensi Starbucks di Indonesia, menegaskan bahwa pihaknya menjalankan bisnis secara independent. Pihaknya juga akan menghargai hukum dan budaya yang berlaku di Indonesia.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Kamis 28 Maret 2024

“Pada dasarnya kami selalu mengikuti hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, serta mengargai pertimbangan budaya lokal. Sebagai informasi bahwa kami adalah perusahaan Indonesia yang mengoperasikan lisensi gerai Starbucks di Indonesia secara independent,” kata Direktur MAP Boga Adiperkasa Fetty Kwartati, Minggu (2/7/2017).

MAP Boga Adiperkasa sendiri selain mengoperasikan Starbucks di Indonesia juga memegang lisensi gerai makanan ternama lainnya seperti Pizza Express, Krispy Kreme, Cold Stone dan GODIVA Chocolates. Fetty menegaskan bahwa pihaknya menjalankan bisnisnya tanpa ada pengaruh dari pihak manapun.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Bayi di Sungai Ngelo Jepara, Pelaku Pembuang Masih Diburu

“Independently bahwa bisnis Starbucks di Indonesia dimiliki oleh MAP Boga Adiperkasa dan investor,” tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, Schultz melontarkan pernyataan kepada para pemegang saham Starbucks yang tidak mendukung pernikahan sejenis bahwa dia tidak menginginkan dana investasi mereka. Hal itu diungkapkannya di depan para investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Starbucks.

Secara tersirat dia menghimbau agar para investor yang tidak mendukung pernikahan sejenis agar melepas sahamnya di Starbucks. Dia menyarankan agar berinvestasi di perusahaan lain.

============================================================
============================================================
============================================================