AKARTA TODAY- Langkah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa maju dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2017 Jawa Timur nampaknya hanya tinggal menunggu restu Presiden RI Joko Widodo.

Khofifah setidaknya sudah dua kali menghadap Jokowi beserta Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam bulan ini. Namun restu itu sepertinya belum diberikan.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio berpendapat Jokowi akan merestui rencana Khofifah ke Jawa Timur. Namun, sebelum itu, keuntungan dan kerugian melepas Khofifah dinilai perlu dipertimbangkan terlebih dahulu.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Apresiasi Kadin Laksanakan Pasar Murah Kendalikan Laju Inflasi Daerah

Hendri menilai restu kepada Khofifah dinilai akan menguntungkan Jokowi andai perempuan yang masih menjadi pembantu presiden bidang sosial itu nantinya memenangkan pertandingan.

“Pak Jokowi akan merestui dalam rangka penambahan suara 2019 dari Jatim,” ujar Hendri.

Di sisi lain, Hendri menilai akan ‘berbahaya’ bagi Jokowi andai dalam Pilgub Jatim 2018 nanti Khofifah kalah. Sebab, orang nomor satu itu sudah ‘kehilangan’ Jakarta dalam Pilkada DKI Jakarta tahun ini.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Kamis 28 Maret 2024

“Kerugian yang terlihat adalah bila Khofifah kalah akan terbaca bahwa jagoan Jokowi kembali gagal pasca Ahok,” katanya.

Saat ini, pandangan buruk atas rencana Khofifah kembali nyagub sudah ramai diberikan warganet. Status Khofifah sebagai menteri Jokowi diperkirakan akan mempengaruhi elektabilitasnya.

============================================================
============================================================
============================================================