JAKARTA TODAY – Pada April 2019, rakyat Indonesia bakal dihadirkan sebuah ajang kontestasi politik berupa Pemilihan Presiden (Pilpres). Sejumlah nama mulai bermunculan yang diperkirakan akan berlaga pada pesta demokrasi lima tahunan itu.

Peta kekuatan atau elektabilitas para kandidat pun terbaca melalui penelitian yang dilakukan Lembaga Survei Median, di mana sosok Joko Widodo (Jokowi) ternyata masih menjadi kandidat terkuat dan menjadi idaman rakyat Indonesia dalam survei tersebut. Namun, bila pilpres dilakukan hari ini, sebagaimana pertanyaan yang diajukan ke responden. “Dari 10 tokoh nasional yang ada, posisi Jokowi tetap teratas dengan persentase sebesar 36,2 %. Sementara, Prabowo Subianto tetap menjadi pesaing terberatnya, yaitu 23,2 %,” ujar Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).

BACA JUGA :  Menu Kreasi dengan Lumpia Kembang Tahu yang Gurih dan Lezat

Dari survei yang pihaknya Median, lanjut Rico, pihaknya juga menemukan sesuatu yang menarik, yaitu ada suatu kelompok yang menginginkan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menjadi orang nomor satu di Indonesia. SBY diketahui adalah presiden keenam RI yang sudah memimpin selama dua periode.

“Di urutan ketiga ada nama Susilo Bambang Yudhoyono dengan suara 8,4% suara. Padahal, SBY ini sudah tak bisa mencalonkan lagi,” imbuhnya.

Di bawah tiga nama beken itu, ditempati Anies Rasyid Baswedan dengan perolehan 4,4%, lalu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan 2,8%. Kata dia, elektabilitas Jenderal Gatot masih lebih tinggi, ketimbang Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hanya 2,6%.

BACA JUGA :  KLHK Gelar Kick Off Meeting, Siti Nurbaya Targetkan RPP PPPLH Selesai Juli 2024

“Diikuti Hary Tanoesoedibjo dengan 1,5%. Lalu, ada pula nama Aburizal Bakrie 1,3 %, Ridwan Kamil 1,2 %, Tri Rismaharini 1% disusul beberapa tokoh politik lainnya,” pungkas Rico.

Sekadar diketahui, survei ini melibatkan 1.000 responden di seluruh Indonesia baik perempuan dan laki-laki. Survei yang digelar selama sepekan belakangan ini menggunaan metode sampling multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Margin of errornya sebesar +/+- 3,1 % dengan tingat kepercayaan mencapai 95 %.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================