BABAKANMADANG TODAY – Konsep kota mandiri menjadi inovasi para pengembang perumahan di zaman sekarang. Berangkat dari pengalaman puluhan tahun yang lalu, konsep ini dipilih sebagai evaluasi para pengembang untuk memberikan fasilitas terbaik kepada para konsumennya.

Seperi halnya di Perumahan Sentul City, Babakan Madang. Direktur Operasional PT SGC, Jonni Kawaldi Hasibuan mengatakan, inovasi dari developer yang mengembangkan kota mandiri dengan konsep township management ini menawarkan hunian yang  aman, nyaman, dan asri kepada konsumen.

Menurutnya,  konsep tersebut mendapat respons positif dari pasar terbukti dengan hadirnya beberapa pengembang munculnya developer yang mengembangkan kota mandiri dengan konsep serupa kepada konsumen.

“Kota mandiri itu dibangun dengan tiga pilar utama infrastuktur, fasilitas dan township management. Untuk infrastuktur dan township management menjadi tanggungjawab developer, sedangkangkan fasilitas bisa dibangun oleh developer atau investor. Seperti di tempat kami di mana PT Sukaputra Graha Cemerlang ditunjuk oleh PT Sentul City Tbk sebagai pengelola township management yang mengelola kawasan hunian Sentul City,” kata Jonni di acara Media Gathering Buka Bersama Direksi PT Sentul City dengan wartawan di BJA Meeting Room, Sentul City, Selasa (21/5/2019).

Dia menjelaskan, township management mengelola tiga hal yakni pengelolaan lingkungan, pengelolaan air dan pengelolaan sampah di mana sasarannya adalah  terciptanya kawasan hunian yang aman, nyaman dan asri.

Untuk pengelolaan lingkungan, pelayanan yang diberika PT SGC antara lain customer service, keamanan, landscape, kebersihan, penerangan jalan umum, penegakan tata tertib, billing and collection, community development, logistic controller, government relation, city development dan corporate social responsibilty.

“Terkait pengelolan air PT SGC  membangun kerjama air curah dengan PDAM, produksi air bersih, distribusi, maintenance, quality control dan new source development,” paparnya.

Sedangkan untuk pengelolan sampah, yang dilakukan PT SGC adalah sosialisasi dan edukasi, pengangkutan, pemilihan, pengolahan, bank sampah dan pemasaran produk olahan.

“Untuk kebersihan, kita sudah membangun TPS 3R  yang diberi nama Sentul City Recycle Center (SCRC) yang minggu lalu ditinjau ibu Bupati Bogor dan Ibu Dirjen Pengolahan Sampah dan Limbah B3 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.  Sampah dipilah oleh warga kita angkut dan kita kelola di SCRC sehingga tak perlu lagi membuang ke TPA Galuga,” ujarnya.

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Mobil Warga Karangasem, 4 Armada Dikerahkan

Adapun pelayanan-pelayanan lain  PT SGC yang diberikan kepada warga Sentul City antara lain, penyediaan tenaga keamanan di dalam dan luar cluster selama 24 jam dengan sistem pengamanan terpadu, meliputi penjagaan di gerbang cluster, penyediaan boom gate dan CCTV di gerbang cluster, patroli dalam cluster, patroli luar cluster,Unit Reaksi Cepat, Unit lantas, Unit Pemadam Kebakaran, Unit Satwa. Emergency Call 24 jam.

“Kita juga melakukan koordinasi teritorial dengan aparat keamanan setempat dan untuk menjaga kualitas pengaman terpadu maka dibentuk Unit Pengawasan Dalam dari unsur Polri dan TNI,” terangnya.

Tak hanya keamanan, untuk  menjaga lingkungan tetap asri dan nyaman, PT SGC memberikan pelayanan perawatan landscape meliputi pemotongan rumput bahu jalan, emotongan rumput ruang terbuka hijau, perawatan pohon jalan, perawatan taman gerbang dan taman lingkungan, pengangkutan sampah hijau.

“Selain mengolah sampah, kita juga lakukan penyapuan jalan, sweeping ular, pengasapan nyamuk, perawatan pohon dan taman termasuk kegiatan pemupukan, pemangkasan, pendangiran, pencabutan gulma, penyulaman, dan penyiraman,” ujarnya.

Yang yang tak kalah penting, kata Jonny Penerangan Jalan Umum (PJU). Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga Sentul City, PT SGC memberikan pelayanan penerangan jalan umum di lokasi dalam dan diluar cluster. Untuk mendukung tugas tersebut SGC telah investasi satu unit kendaraan skylift dengan tim teknis yang siaga sejak pukul 08.30 hingga  23.30 WIB. Pengaduan di luar jam tersebut bisa disampaikan ke emergency call 911.

“Kita punya logistic controller untuk  mendukung kecepatan layanan, legal goverment relation dan  special project misalnya peningkatan transportasi terpadu, penataan ketertiban kota, layanan priviledge card, penyusunan dan penerapan konsep smart city, dimatangkan dan dilaksanakan oleh unit kerja LGR,” ujarnya.

BACA JUGA :  Gegara Balapan Motor, Siswa SMP di Makassar Dikeroyok 5 Pria Terekam CCTV

Untuk Billing sendiri PT SGC telah bekerjasama dengan beberapa perbankan untuk menerapkan sistem pembayaran non tunai (cashless). Guna mengoptimalkan penerimaan pembayaran tagihan BPPL, SGC membentuk tim collection yang berfungsi melakukan follow up penagihan kepada warga yang telah menikmati pelayanan namun belum melakukan pembayaran.

Fungsi collection ini diharapkan mampu untuk memenuhi target perusahaan agar penerimaan atas tagihan BPPL untuk pelayanan yang prima.Fungsi ini dilengkapi dengan sistem IT agar history pembayaran dapat terdata dengan baik.

“Di luar itu semua kami juga mengembangkan program comunity development dengan membangun dan membina hubungan antara developer dengan warga, atara warga dengan warga, antara kawasan dengan penduduk asli sekitar kawasan dan program corporate social responsibility (CSR) dengan berkordinasi muspika, muspida dan CSR Sentul City,” jelasnya.

Sementara itu Presiden Direktur PT Sentul City Tbk David Partono dalam sambutannya mengatakan digitalisasi membuat arus informasi makin tak terkendali. Sejak manusia bangun dari tidurnya yang dicari adalah informasi hingga mata tak lagi menahan kantuk di malam hari pun, temannya adalah informasi. Tidak semua masyarakat memiliki filter yang kuat menyaring informasi.

“Ketika filter itu lemah, maka semua informasi yang masuk ke dalam dirinya dianggap sebuah kebenaran. Maka informasi berjenis hoax dan yang kredibel pun kini campur aduk dan makin membingungkan publik,” katanya.

Menurut David, media massa yang menghasilkan produk jurnalistik berita  idealnya menjadi rujukan. Karena, sampai menghasilkan sebuah berita, seorang wartawan menempuh berbagai prosedur yang harus dilalui yang dipayungi oleh kode etik jurnalistik untuk memastikan apa yang dia tulis kredibel.

“Di sini saya menilai signifikannya keberadaan  media massa sebagai media mainstream yang berfungsi sebagai “clearing information” terhadap isu-isu yang berkembang di ranah publik,” pungkasnya. (Iman R Hakim)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================