DEPOK TODAY – Kepengurusan Federasi Panjat Tebing Indonesia Kota Depok dicomplain oleh para atlet panjat tebing dikarenakan kurang bagusnya manajemen pembinaan.

Deden Sutrisna pendiri FPTI kepada wartawan pada Senin (6/5/2019) mengatakan FPTI Depok sudah dibentuk sejak belasan tahun dan atlitnya kerap mendapatkan prestasi di segala perlombaan atau even.

Namun saat ini adanya perubahan kepengurusan FPTI tidak bisa membawa prestasi bagi atlit Panjang Tebing di berbagai even seperti pada kegiatan Pekan Olahraga Jawa Barat di Bogor dua tahun lalu.

BACA JUGA :  Kemenangan Timnas Indonesia jadi Modal Penentu Kontra Jordania

Dimana atlit panjang tebing dari FPTI tidak bisa meraih prestasi kalah dengan atlit dari wilayah lainnya seperti dari wilayah Bogor.

“Kami mendapatkan laporan dari kawan-kawan termasuk dari para allet terkait kinerja kepengurusan FPTI Depok terkait kinerja mereka yang tidak bisa memanajemen para atlet panjat tebing”katanya

Salah satu contoh masalahnya adalah ketidakterbukaan para pengurus FPTI seperti masalah pelaksanaan pembinaan prestasi yang rutin berlatih namun tidak mendapatkan perhatian dari kepengurusan FPTI itu sendiri.

“Atlitnya disuruh rutin latihan namun pengurus tidak memberikan fasilitas yang memadai dan tidak pernah di tengok seolah-olah anak ayam tidak ada induknya”katanya.

BACA JUGA :  Soto Ayam Semarang, dengan Kelezatan yang Bikin Ketagihan untuk Menu Makan Barrng Keluarga

Masalah lainnya adalah uang saku atlit dimana disini diduga ada pemotogan uang saku atlit panjat tebing Kota Depok saat berlomba di Porda Jawa Barat di Bogor beberapa tahun yang lalu.

“Atlit kami lapor kepada kita masa uang saku untuk mengikuti Porda Jawa Barat di Bogor hanya dikasih Rp 125.000 selama 10 hari lah ini bagaimana”katanya.

============================================================
============================================================
============================================================