KUALA LUMPUR Empat remaja putri, yang salah satunya warga negara Indonesia (WNI), dijebloskan ke penjara di Malaysia setelah menganiaya seorang bayi hingga tewas. Keempat remaja ini menganiaya bayi laki-laki itu karena mereka tidak bisa membuatnya berhenti menangis.

Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Senin (23/9/2019), kepolisian distrik Semporna, Inspektur Sabarudin Rahmat, menyebut empat remaja yang menjadi tersangka dalam kasus ini, terdiri dari tiga warga Filipina dan satu WNI yang berusia antara 16-19 tahun.

Bayi yang dianiaya keempat tersangka merupakan anak dari seorang wanita berusia 23 tahun yang tinggal serumah dengan mereka. Wanita ini merupakan orangtua tunggal, yang berpisah dari suaminya setahun lalu. Tindak penganiayaan terhadap bayi berusia 20 bulan itu terjadi saat keempat tersangka diminta untuk menjaga bayi tersebut saat wanita itu pergi.

BACA JUGA :  Dijamin Bikin Nagih! Ini Dia Resep Kolang Kaling Saus Santan yang Sedap dan Mantap

Pada Jumat (20/9) waktu setempat, ibunda bayi itu bergegas membawa anaknya ke Rumah Sakit Semporna di Sabah, Malaysia. Bayi itu dibawa ke rumah sakit karena kondisinya lemah, pucat dan tidak bernapas dengan normal. Nahas, bayi itu dinyatakan meninggal dunia pada pukul 18.45 waktu setempat. Sejumlah luka memar ditemukan di tubuh bayi laki-laki itu.

BACA JUGA :  Takjil Buka Puasa dengan Bubur Mutiara, Ini Dia Resepnya

Ibunda bayi itu kemudian melaporkan insiden ini kepada polisi setempat. Dituturkan Inspektur Sabarudin bahwa pihak kepolisian telah mendapatkan keterangan saksi mata yang melihat keempat remaja itu memperlakukan bayi itu secara kasar.

Dikutip dari Detik.com, Polisi setempat menangkap keempat remaja itu atas tuduhan pembunuhan pada Sabtu (21/9) waktu setempat. Keempatnya diduga telah memukuli, menendang dan membanting bayi itu ke atas matras saat ibundanya tidak ada. Salah satu dari remaja itu juga disebut menginjak punggung bayi tersebut. Jenazah bayi itu telah dibawa ke bagian autopsi post-mortem.(Net)

============================================================
============================================================
============================================================