JAKARTA Harga daging kerbau sudah tembus di Rp 120.000/kg. Padahal, pemerintah menetapkan harga daging kerbau impor asal India Rp 80.000/kg.

Lalu, apa alasan pedagang menjual daging kerbau hingga Rp 120.000?

Dikutip dari Detik.com, Seorang pedagang daging di Pasar Jatinegara, Aziz punya alasan sendiri mengapa menjual daging kerbau dengan harga Rp 120.000/kg, padahal ia membeli dari distributor di bilangan Pulo Gadung, Jakarta Timur seharga Rp 72.000/kg.

Menurut Aziz, wajar saja pedagang menjual daging kerbau dengan harga tinggi bahkan hingga Rp 120.000/kg seperti yang dilakukan dirinya. Ia beralasan, ada biaya lain yang harus ditanggung pedagang untuk mengolah daging sebelum siap dijual ke pembeli.

BACA JUGA :  RPJPD Kota Bogor 2025 - 2045, Kota Sains Kreatif, Maju dan Berkelanjutan

“Dari sana (pemasok) harga Rp 72.000 dengan kondisi keras, kardus plastik ikut ditimbang, ya pas dibuka bungkusnya beratnya berkurang lah. Belum lagi ongkos di lapangan buat anak buah”, ujarnya di Pasar Jatinegara, Rabu (25/9/19).

Selain itu, Aziz juga menyebutkan bahwa kondisi daging impor kerbau berbeda dengan daging lokal. Menurutnya, daging kerbau setiap harinya akan mengalami penyusutan jika ditimbang.

BACA JUGA :  Jaro Ade Kantongi 10 Nama Pendamping di Pilkada 2024

Apa lagi, biasanya pembeli menghindari daging kerbau lantaran banyak mengandung lemak dan tetelan. Lemak dan tetelan itu pun harus dibersihkan agar pembeli mau membelinya.

“Sudah saya bersihkan, karena orang nggak mau kalau banyak tetelan-tetelan gitu,” lanjut Aziz.

Biaya untuk membersihkan lemak dan tetelan itulah yang membuat harga daging kerbau jadi tinggi.

“Jual beku Rp 100.000/kg, jual bersih (tanpa lemak dan tetelan) Rp 120.000/kg,” tandas dia.(Net)

============================================================
============================================================
============================================================