JAKARTA TODAY– Heboh foto selfie di pusara almarhum BJ Habibie viral di media sosial. Banyak warga yang datang ke makam BJ Habibie hanya untuk berfoto selfie. Belakangan, muncul imbauan agar tak ber-selfie di makam BJ Habibie tersebut.

Dikutip dari Detik.com, sebelumnya, salah seorang peziarah berdalih bahwa selfie  sudah menjadi tren di Indonesia. Orang beramai-ramai ingin menjadi eksis sehingga ber-selfie dengan hal-hal yang viral adalah hal yang wajar. Terlebih, BJ Habibie sebagai figur yang menginspirasi banyak orang. Lantas, bagaimana komentar psikolog mengenai hal ini?

BACA JUGA :  Wajib Coba! Menu Makan Siang dengan Semur Daging Istimewa yang Lezat dan Nikmat

Psikolog Gracia Ivonika dari Personal Growth mengatakan bahwa kurangnya empati bisa menjadi salah satu faktor pendorong tindakan tersebut. Menurutnya, peziarah kurang mempertimbangkan dampak yang mungkin ditimbulkan.

“Hal ini menandakan bahwa peziarah yang melakukannya terlalu egosentris ingin memenuhi kepuasan pribadi dan tidak mempertimbangkan dampaknya, termasuk perasaan keluarga yang ditinggalkan,”jelas Ivon , Senin (17/9/2019).

BACA JUGA :  Resep Membuat Semur Daging Betawi yang Enak Anti Gagal

Meskipun pihak keluarga mengaku tidak mempermasalahkan orang yang beramai-ramai selfie di makam BJ Habibie, Ivon berpesan bagi setiap peziarah untuk selalu berempati dan memahami kondisi keluarga korban yang sedang berduka. Sehingga, peziarah bisa peka terhadap kebutuhan dukungan emosional bagi kondisi keluarga yang ditinggalkan.

“Perlu direfleksikan apakah berziarah dengan hanya melakukan selfie merupakan perilaku yang tepat dan sesuai dengan situasi berduka ini,” pungkasnya.(net).

============================================================
============================================================
============================================================