JAKARTA TODAY – Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan penanganan gempa Ambon yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah terus berjalan. Agus mengungkapkan memang ada sejumlah titik yang terkena dampak gempa yang sulit dijangkau untuk memberikan bantuan.

“Waktu saya ke Ambon kemarin, saya melihat pelayanan yang dilakukan oleh kerja sama pemerintah pusat, pemerintah daerah, BNPB, sangat baik. Memang biasalah ada laporan di sana sini ada titik yang belum tersentuh dan memang titik itu pada kenyataannya titik itu sulit dijangkau kita, kita tahu medan yang di Maluku itu berat sekali aksesnya,” kata Agus kepada wartawan di kantornya, Jalan Salemba, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2019).

BACA JUGA :  Dua Remaja di Lebak Duel Sengit Gunakan Senjata Tajam di Tengah Jalan Raya

Meski medannya berat untuk dijangkau, Agus mengatakan pihaknya menjamin akan tetap menyalurkan bantuan. Agus meminta masyarakat memahami kondisi medan jika nantinya bantuan tersebut datang terlambat.

“Tapi kami jamin di mana pun titik itu, sesulit apa pun, kami akan hadir. Walaupun di titik-titik sulit itu kehadiran kami agak-agak terlambat, itu mesti dipahami. Tetap ada beberapa laporan bahwa daerah atau desa tentu sudah kami tindak lanjuti,” ujarnya.

Terkait jumlah pengungsi, Agus mengatakan banyak warga yang datang ke pengungsian waktu malam hari saja. Agus tidak menyebutkan jumlah pasti para pengungsi.

“Saya kira di Ambon pengungsi tidak semakin meningkat, semakin kecil. Memang sama juga, ini manusiawi kebanyak dari pengungsi itu mengungsi malam,” sebut Agus.

BACA JUGA :  Panas Siang Hari Paling Nikmat Menyantap Rujak Buah Bumbu Kecap Dijamin Bikin Melek, Ini Dia Cara Membuatnya

Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita / Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Iswahyudy/20detik)

Dikutip dari Detik.com, menurut Agus, para pengungsi yang datang waktu malam hari karena memiliki rasa takut dan khawatir akan terjadi gempa susulan. Agus menilai hal tersebut manusiawi di daerah yang terkena dampak bencana.

“Sebetulnya rumah mereka tidak terdampak, tapi karena mereka takut, khawatir, tapi sekali lagi manusiawi, jadi mereka dalam tanda petik menganggap belum aman. Jadi kalau malam itu datang ke pengungsian. Jadi itu yang membuat persepsi bahwa pengungsi itu masih banyak,” imbuhnya. (Carfine/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================