“Contoh kalau pagi kan biasanya naik macet tuh, maka kanalisasi 2.1 nya pagi dua jalur ke atas dan satu jalur ke bawah. Kebalikannya kalau siang nanti biasanya kan macet ke bawah, maka dari TSI ini rencananya dua jalur juga ke bawah dan satu jalur ke atas,” jelas Fadli.

Dia pun mengaku optimis sistem kanalisasi jalur 2.1 ini akan mampu mengurai kemacetan lebih baik dari one way yang diterapkan.

BACA JUGA :  Kecelakaan Avanza di Garut Tabrak Pejalan Kaki, 2 Orang Tewas

“Kalau one way itu kan biasanya sampai tiga jalur ke atas. Dan ini kan keinginan masyarakat juga, jangan sampai one way ini panjang. Prediksinya untuk penguraian nya lebih panjang karena biasanya one way aja 3 jam ya mungkin dengan adanya 2.1 ini bisa sampai 6 jam,” ungkap Fadli.

Di samping itu, Fadli menyebut langkah kanalisi ini dilakukan untuk mempermudah masyarakat. Sebab, selama ini, jalur Puncak tidak bisa digunakan 24 jam untuk naik turun.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Berkomitmen Tingkatkan Nilai MCP Pada Tahun 2024

Namun Fadli membantah sistem kanalisasi dilahurkan karena adanya kejenuhan dari sistem one way yang selama ini dijalankan. Menurutnya lebih kepada pencarian jalan keluar untuk mengurai kemacetan.

“Tapi kita juga harus memikirkan sosial ini kedepan, karena one way sendiri sudah diketahui dan sudah memanjakan masyarakat untuk akses dipermudah, maka ini harus lebih disosialisasikan secara massif,” pungkasnya. (Firdaus)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================