JAKARTA TODAY – Siapa yang tidak tahu Gedung Museum Kesejahteraan. Gedung yang dibangun sejak 25 Oktober 1707 oleh Gubernur Hindia Belanda, Jendral Yoan van Horen dan  selesai pada 1712 dan diresmikan sebagai gedung balaikota pertama pada 1710.

“Awal – awalnya pada masa VOC waktu itu gedung ini masih digunakan sebagai gedung balaikota dan juga tempat pengadilan, pada tahun 1974 menjadi gedung sejarah Jakarta,” kata Rafli Ramadhan Indraputra, salah seorang tourgude di Gedung Museum Kesejahteraan Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Rafli mengatakan, tempat terebut bisa dijadikan tempat wisata karena dari segi sejarahnya. Gedung ini juga menjadi salah satu gedung yang penting pada masa VOC sebagai tempat balaikota dan juga daerah kota tua, yang dulunya pusat pemerintah VOC di Indonesia zaman itu.

BACA JUGA :  Rumah dan Mesjid di Sukabumi Alami Rusak usai Diguncang Gempa Garut Magnitudo 6,5

“Daya tarik dari tempat ini banyak sih, dari mulai gaya arsitektur, gedungnya, kemudian juga koleksi – koleksi museumnya tentang sejarah Jakarta, dan yang paling menarik bagi wisatawan biasanya penjara bawah tanahnya,” tutur Rafli.

Ia menambahkan, untuk menjaga keaslian gedung tersebut, perlu dukungan dari berbagai pihak, baik dari pegawai museum maupun para pengunjung dan juga masyarakat sekitar.

“Dengan cara mempromosikan kemudian juga menjaga kebersihan dari mulai lingkungan museum, serta meningkatkan rasa ingin tahu tentang sejarah sehingga mungkin disini bisa diadakannya penambahan koleksi yang bisa menjadi kualitas museum juga,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Masih Berpeluang ke Olimpiade 2024 Paris

Sebagai informasi, museum bersejarah itu, dibuka mulai dari hari selasa hingga hari minggu. Untuk hari senin gedung tersebut tidak dibuka. Untuk jam operasional sudah dibuka mulai dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 sore.

Sementara itu, salah seorang pengunjung Museum Kesejahteraan Jakarta, Vicky Choro Nissa mengaku takjub dengan museum tersebut, selain bangunannya yang arsitektur gedung inipun belum banyak diketahui masyarakat secara luas.

“Pendapat saya, lumayan bagus, terus juga banyak informasi yang belum diketahui oleh orang – orang mengenai sejarah museum tersebut,” ungkap Vicky. (Mutiara/PKL)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================