CALIFORNIA TODAY Alam semesta bermandikan cahaya lautan, dari kelap-kelip biru bintang-bintang muda hingga cahaya merah tua awan hidrogen.

Di luar warna yang terlihat oleh mata manusia, ada kilatan sinar-x dan sinar gamma, semburan radio yang kuat, dan sinar samar-samar dari latar belakang gelombang mikro kosmik.

Kosmos dipenuhi dengan warna yang terlihat dan tidak tampak, purba dan baru. Namun dari semua ini, ada satu warna yang muncul sebelum semua warna yang lain, warna pertama alam semesta.

Jagat raya dimulai 13,8 miliar tahun silam melalui Big Bang. Pada saat-saat paling awal, kosmos bersifat lebih padat dan panas daripada sebelumnya.

Dentuman Besar sering divisualisasikan sebagai kilatan cahaya cemerlang yang muncul dari ‘lautan’ kegelapan di alam semesta, tetapi itu bukan gambaran yang akurat.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, 14 Mei 2024

Big Bang tidak meledak ke ruang kosong. Big Bang adalah ruang yang luas yang dipenuhi dengan energi.

Pada mulanya, suhu di jagat raya sangat tinggi sehingga cahaya tidak ada. Kosmos harus mendingin selama sepersekian detik sebelum foton dapat muncul. Setelah sekitar 10 detik, alam semesta memasuki zaman foton.

Sementara itu, proton dan neutron telah mendingin ke dalam inti hidrogen dan helium, dan ruang angkasa mulai diisi dengan plasma inti, elektron, dan foton. Pada saat itu suhu alam semesta berkisar satu miliar derajat Kelvin.

Namun, meskipun ada sinar cerah, belum ada warna sama sekali. Warna adalah sesuatu yang bisa kita lihat atau setidaknya bisa dibedakan oleh mata kita.

BACA JUGA :  Cari Wawasan Soal Perguruan Tinggi, Pelajar SMAN 10 Bogor Kunjungi UGM

Selama zaman foton, suhu di kosmos amat tinggi, sehingga cahaya tidak bisa menembus plasma padat.

Warna tidak akan muncul sampai nuklei dan elektron mendingin untuk berikatan dengan atom. Butuh 380.000 tahun bagi alam semesta untuk mendinginkan jumlah sebanyak itu.

Pada saat itu, alam semesta yang dapat diamati adalah awan kosmik transparan hidrogen dan helium sepanjang 84 juta tahun cahaya. Semua foton yang terbentuk dalam Big Bang akhirnya bebas mengalir melalui ruang dan waktu. Seperti yang dikutip Liputan6.Com. (Viana/Pkl/Net)

 

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================