JAKARTA TODAY – Sebanyak 20.000 ton beras Bulog turun mutu dan terancam busuk karena sudah disimpan lebih dari empat bulan. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, ada beberapa skema untuk penggunaan beras turun mutu tersebut tanpa harus dimusnahkan.

Terdapat empat alternatif pemanfaatan beras tersebut, di antaranya dijual dengan harga murah jika dinyatakan masih layak konsumsi. Lalu, dialihfungsikan menjadi tepung atau pakan ternak. Terakhir jika memang tak layak konsumsi maka beras tersebut dapat diolah jadi ethanol.

BACA JUGA :  Film Kiblat Menuai Kontroversi, MUI Beri Alasannya

Buwas menjelaskan, mekanisme di atas dapat dilakukan dengan lelang. Nantinya, pemenang lelang yang akan memproses pengalihan fungsi tersebut.

“Akan dilelang terserah mau jadi apa nanti. Misalnya dia lelang mau jadi tepung, ya tapi harus jadi tepung. Lelang jadi pakan ya harus jadi pakan,” terang Buwas, Selasa (3/12/2019).

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Rabu 27 Maret 2024

Bulog akan menerima hasil lelang yang lebih rendah dari harga seharusnya. Perum selanjutnya akan meminta uang selisih penjualan kepada pemerintah.

Maka dari itu, Bulog akan minta ganti uang selisih penjualan kepada pemerintah.

============================================================
============================================================
============================================================