CIBINONG TODAY – Di tengah pandemi wabah penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), rupanya berdampak pada pelaksanaan Sensus Penduduk Online.

Berdasarkan batas waktu akhir yang telah ditentukan, Selasa (31/3/2020) kemarin, kesadaran warga untuk mengisi sensus online ini rupanya masih cukup rendah, progres data Sensus Penduduk Online yang masuk BPS Kabupaten Bogor baru tercatat 20,1 persen.

Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik pada BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani mengatakan jadwal pelaksanaan sensus penduduk online, awalnya pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Namun jadwal itu kemudian diperpanjang hingga 29 Mei 2020.

Untuk itu, sambung dia, bagi masyarakat yang belum berpartisipasi, BPS akan memperpanjang sensus penduduk online hingga 29 Mei 2020 mendatang. Mudah-mudahan progresnya naik terus. Untuk Kabupaten Bogor sendiri, jumlah kepala keluarga (KK) yang sudah mengisi secara online baru mencapai 20,1 persen.

BACA JUGA :  REFLEKSI HARI PENDIDIKAN NASIONAL: REPRESI SISTEM PENDIDKAN DALAM BENTUK KOMERSIALISASI

Selain itu, untuk jumlah KK di Kabupaten Bogor yang sudah merespon sensus online berjumlah 23,95 persen. Untuk KK yang sudah merespon itu sudah mengisi namun isiannya masih eror.

“Bisa saja belum lengkap atau ada isian uang kosong, tapi kalau yang clean sudah isi dan lengkap isiannya,” katanya, Rabu (1/4/2020).

Ia berharap target bisa dicapai saat perpanjangan waktu, sehingga upaya BPS untuk ‘door to door’ setelah waktu sensus online selesai, tidak terlalu banyak.

Untuk saat ini, BPS melakukan jemput bola lewat beberapa program, diantaranya Ngibar (Ngisi Bareng) di perumahan-perumahan, acara arisan, acara karang taruna, acara rapat dan lainnya.

“Bahkan di acara dinas-dinas juga kita masuk, atau perusahaan-perusahaan. Supaya menggenjot angka isi sensus online mandiri lebih banyak,” paparnya.

Untuk diketahui, Kabupaten Bogor sendiri pada 2020 diperkirakan sebagai kabupaten dengan penduduk terbanyak di Indonesia, dengan perkiraan jumlah penduduk menembus angka enam juta jiwa. “Kami perkirakan 2020 penduduk Kabupaten Bogor akan tembus enam juta jiwa,” ujarnya

BACA JUGA :  Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji Indonesia 2024, Simak Ini

Menanggapi hal itu, Bupati Bogor, Ade Yasin menuturkan, selain memiliki jumlah penduduk yang banyak, Kabupaten Bogor juga memiliki wilayah yang luas. Sehingga kondisi tersebut membutuhkan strategi percepatan pembangunan yang serius, serta tenaga dan pemikiran yang ekstra.

“Untuk itu, membangun Kabupaten Bogor bukan hanya tugas Pemerintah Kabupaten Bogor semata, namun itu menjadi tanggung jawab kita bersama,” katanya.

Ia juga meminta perusahaan swasta di Kabupaten Bogor terlibat dalam membangun infrastruktur di Kabupaten Bogor melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).

“Saya berharap adanya kontribusi bersama dari perusahaan-perusahaan di Kabupaten Bogor,” harap Ade. (Bambang Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================