CIBINONG TODAY – Mulai hari ini sampai 14 hari ke depan, Kabupaten Bogor melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dan tentunya situasi di Kabupaten Bogor dipastikan tidak seperti biasa, semua dibatasi. Dengan begitu, Bupati Bogor, Ade Yasin menyadari bahwa penerapan PSBB tersebut akan banyak menimbulkan masalah. Pasalnya untuk sementara ini warga akan dibatasi pergerakannya. “Tidak sedikit warga yang tidak bisa mencari nafkah seperti biasa, tidak bisa ngerumpi seperti biasa, tidak bisa bersilaturahmi dengan kerabat dan sanak saudara seperti biasa, bahkan sholat jumat ke masjid atau beribadah ke gereja seperti biasa pun tidak bisa. jika pun bisa harus melalui media komunikasi internet,” tutur Ade Yasin dalam keterangan video yang diterima bogor-today.com, Rabu (15/4/2020). Menurut dia, hal ini menjadikan situasi semakin berat, bahkan tidak sedikit warga Kabupaten Bogor yang dirumahkan serta adanya Pemutus Hubungan Kerja (PHK) karena perusahaan tempatnya bekerja terimbas corona. “Saya atau siapa pun sesungguhnya tidak ingin PSBB. Saya ingin warga Kabupaten Bogor lincah bergerak mencari nafkah, bersilaturahmi dan beribadah sebagaimana mestinya. Tetapi, saya harus melakukan PSBB karena faktanya sudah cukup banyak warga Kabupaten Bogor yang meninggal karena corona,” terangnya. Selain itu, tidak sedikit warga yang masuk dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan tidak sedikit pula yang berada dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) di rumah sakit. “Pemerintah Kabupaten Bogor memang sudah mempersiapkan rumah sakit cukup. Rumah sakit kita juga bisa diandalkan, terbukti sejumlah pasien positif Corona sudah bisa disembuhkan. Tetapi jika pasien terus bertambah, maka rumah sakit dan tenaga medisnya tidak akan mencukupi,” tandasnya. Diakuinya, ia mengatakan bahwa sumber Corona di Indonesia berasal dari Jakarta. Sementara Kabupaten Bogor sangat berdekatan dengan Jakarta, dan tidak sedikit warga Kabupaten Bogor yang bekerja di Jakarta. “Karena itu saya sadar sesadar-sadarnya warga Kabupaten Bogor sangat rentan tertular virus corona. Dan yang tertular corona sekarang ini kebanyakan karena berinteraksi ke Jakarta,” pungkasnya. Oleh sebab itulah, lanjutnya, dengan berat hati ia harus melaksanakan PSBB, harus membatasi pergerakan warga agar untuk sementara tidak bepergian, tidak berkumpul, tidak bersilaturahmi dengan sanak keluarga dan handai taulan dan lain sebagainya. “Dengan PSBB, saya ingin mengajak semua warga Kabupaten Bogor untuk saling menjaga, saling tidak menularkan, dan sama-sama memutus mata rantai penularan virus yang mematikan itu. Tidak ada alasan lain bahwa pelaksanaan PSBB semata-mata untuk mencegah dan menghentikan penularan, dan memutus mata rantai penularan corona,” paparnya. Ditegas Ade, Pemkab Bogor sudah menyiapkan bantuan sosial untuk warga yang mengalami kesulitan atau terdampak corona. Bantuan sosial itu dibagikan hari ini Rabu (15/4/2020) kepada semua yang membutuhkan. “Dengan bantuan itu saya berharap warga Kabupaten Bogor tidak ada yang tidak makan, tidak ada yang kelaparan karena corona. Bagi yang belum mendapat bantuan sosial segera lapor ke Ketua RT atau ketua RW atau bisa melapor langsung kepada saya,” tegasnya. Sekali lagi bupati meminta warga untuk sementara tinggal di rumah. Berat memang. Tetapi itu lebih baik daripada tertular corona yang pasti akan sangat berat dalam segala hal. “Tinggallah di rumah, diamlah di rumah untuk sementara. Peganglah prinsip ini, lebih baik mengisolasi diri di rumah ketika masih sehat, ketimbang diisolasi di rumah sakit setelah tertular corona,” tutupnya. (Bambang Supriyadi) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Untuk Tangani Hidrasi, Lebih Bagus Air Lemon atau Air Kelapa? Simak Ini
============================================================
============================================================
============================================================