BOGOR TODAY – Pandemi Corona yang terjadi di semua negara termasuk di Indonesia, ditambah dengan diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah, membuat sejumlah tempat usaha tutup sementara. Meski demikian, kas daerah khususnya di Kota Bogor tak boleh sampai kosong karena itu, dituntut peran yang lebih dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor agar bisa memberi masukan ke kas daerah, karena di Kota Hujan ini, masih banyak tempat usaha yang buka meski dilakukannya PSBB. “Mana dong gebrakan dan inovasinya dari Kepala Bapenda (Deni Hendana, red). Disaat seperti ini, harusnya jemput bola mendapatkan pemasukan untuk kas daerah. Dan bisa ditelisik sektor mana saja yang bisa menghasilkan pendapatan,” tegas Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor Rizal Utami, Kamis (16/4).  Pihak Pemkot Bogor, sambung Rizal, bisa memanfaatkan Bapenda untuk meraih pemasukan dan jangan hanya tergantung pada bantuan pusat serta provinsi saja. “Dan kalau Kepala Bapenda tak sanggup untuk melakukan inovasinya dalam mendapatkan pemasukan daerah, ya jujur saja bilang tak mampu. Jangan, tak sanggup tapi bilang mampu,” ketus Rizal. Rizal menambahkan, dalam waktu dekat Komisi II bakal melakukan rapat dengan Bapenda membahas masalah ini. Jika tidak memungkinkan bertemu langsung, maka rapat dilakukan dengan cara teleconference. Terpisah, DPRD Kota Bogor mendorong Pemkot segera membagi tugas terkait penanganan dan dampak persebaran virus corona. Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto meminta, Pemkot Bogor mulai menaksir kerugian yang dialami akibat corona. Atang mengakui, penaganan corona harus menjadi konsentrasi bersama. Namun, dia mengatakan, setidaknya proyek strategis harus tetap dijalankan.
BACA JUGA :  Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Spain Masters 2024, Berikut Hasil Drawing
============================================================
============================================================
============================================================