TOKYO TODAY – Pandemi Virus Corona (COVID-19) membuat industri otomotif di berbagai dunia mengurangi jumlah produksi kendaraan. Bahkan sampai ada pabrik otomotif yang tutup sementara karena kekurangan material atau karena menerapkan pembatasan sosial. Di Jepang, Toyota Motor Corp (TMC) mengumumkan akan mengurangi jumlah produksi hingga 40 persen pada Mei 2020. Pengurangan itu dilakukan karena anjloknya permintaan mobil baru dari konsumen gara-gara pandemi virus Corona. Pengurangan produksi itu termasuk menghentikan sementara beberapa fasilitas pabrik serta mengurangi shift kerja dari dua shift menjadi satu shift. “Karena efek dari COVID-19 di pasar saat ini dan menurunnya permintaan kendaraan secara global, Toyota bermaksud untuk melakukan penyesuaian bertahap dalam operasi produksi di semua pabrik di Jepang mulai dari 1 Mei 2020. Secara khusus, kami telah memutuskan untuk menghentikan produksi selama dua hari, pada 1 dan 11 Mei 2020, dan berencana untuk mengganti hari operasi pada tanggal alternatif. Selain itu, kami berencana untuk menambah hari non-operasi serta mengurangi waktu operasi dari dua shift menjadi satu shift dari 12 Mei 2020 untuk beberapa pabrik dan jalur produksi yang memproduksi kendaraan untuk pasar luar negeri,” tulis Toyota dalam siaran persnya. Selain itu, Toyota juga mengantisipasi pengiriman beberapa komponen dari luar Jepang yang terpengaruh COVID-19. Untuk itu, Toyota menghentikan sementara produksi mobil di Jepang selama tiga hari dari 20 sampai 22 April 2020 di pabrik line produksi Takaoka Plant #2 serta line produksi Toyota Industries Corporation #301 dan #302. Sementara itu, di Indonesia PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga memutuskan untuk menutup pabrik sementara terhitung mulai 13 hingga 17 April 2020. Penutupan pabrik selama 5 hari itu mempertimbangkan faktor-faktor seperti mengantisipasi penurunan permintaan dalam negeri dan ekspor, kondisi pasokan komponen, dan kebutuhan utama untuk melindungi karyawan dan pemangku kepentingan, serta upaya dan arahan pemerintah untuk mengatasi wabah COVID-19. Keputusan pembukaan kembali pabrik Toyota akan ditetapkan menyesuaikan kondisi di lapangan untuk tetap memenuhi kebutuhan pelanggan dan ekspor. (net) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Gangguan Mental Bisa Jadi Pemicu Susah Bangun Pagi, Benarkah?
============================================================
============================================================
============================================================