JONGGOL TODAY – Kondisi jembatan penghubung Desa Singasari, Kecamatan Jonggol dan Desa Bojong, Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor tampak memprihatinkan. Pasalnya, jembatan yang mulai dibangun pada 2000 lalu dari bantuan Proyek Peningkatan Pembangunan Desa Tertinggal (P3DT) saat ini rusak parah. Menurut Bidin Saepudin (43 ) warga sekitar menyebutkan bahwa jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses warga Kampung Sukaati Desa Singasari sekaligus penghubung Desa Bojong Kecamatan Klapanunggal untuk menjalankan aktifitas masyarakat, seperti petani, pedagang hingga jalur anak-anak sekolah. Namun lima tahun kebelakang, jembatan tersebut rusak parah dan berlubang. Bahkan hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah desa maupun Dinas terkait yang ada di Kabupaten Bogor. Warga pun terpaksa bergotong royong memperbaikinya dengan menggunakan kayu seadanya. “Sejak rusak lima tahun terakhir jembatan tersebut tak kunjung diperbaiki malahan Kepala Desa Singasari sempat menjanjikan ketika kampanye akan memperbaiki jembatan tersebut bila ia terpilih lagi namun sampai saat ini belum terialisasi dan terbukti,” kata Bidin kepada wartawan, Selasa (5/5/2020). Dengan begitu, ia bersama warga lainnya mengaku akan menagih janji terkait perbaikan jembatan tersebut. Menurutnya, Kades terpilih hanya memberi angin surga kepada masyarakat. “Jembatan tersebut akses utama warga Kampung Sukaati sekaligus penghubung Desa Bojong Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor,” ujarnya. Untuk kampung Sukaati, sambung Bidin, terdiri dari 600 Kepala Keluaraga (KK) rata-rata bekerja sebagai petani. Padahal saat kades memberikan janjinya warga Desa Singasari sangat berharap agar jembatan tersebut secepatnya diperbaiki sehingga dapat dipergunakan. “Jangankan untuk kendaraan, warga yang akan melintaspun harus bergantian. Ya saya mewakili warga lain berharap untuk secepatnya diperbaiki terlepas dari dinas terkait maupun Pemkab Bogor,” tuturnya penuh harapan. Sementara, Jaka Sundang atau lebih akrab disapa Acep Among (34) salah satu pemuda Kampung Sukaati mengutarakan hal yang sama. Dikatakan Acep, pihaknya telah menunggu lama dan berharap banyak untuk perbaikan jembatan tersebut. Namun yang ia terima malahan janji palsu. Bahkan, Acep mengatakan baru-baru ini mobil warga terperosok di jembatan tersebut dikarenakan licin dan berlubang. Beruntung tidak menelan korban. Dia menyayangkan meski jembatan Sukaati tersebut hanya dilapisi dari kayu kelapa dan papan dengan panjang 12 meter dan lebar 4 meter kerap ditinjau, namun hingga kini tidak pernah terealisasi . “Memang untuk biayanya cukup besar, tapi kan setidaknya sudah ada program-program pemerintah untuk terus genjot infrastruktur jalan maupun jembatan. Daerah lain bisa, kenapa ini tidak bisa,” tutupnya. (Bambang Supriyadi) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Tim Bulu Tangkis Indonesia Putri Juara Runner Up Piala Uber 2024
============================================================
============================================================
============================================================