BOGOR TODAY – Adanya Covid-19 seolah dinamika double track rel kereta api jurusan Bogor-Sukabumi hilang begitu saja. Padahal, dinamika tersebut belum sepenuhnya selesai. Masih ada sejumlah warga yang belum mendapat pergantian uang kerohiman yang dijanjikan oleh Kementrian Perhubungan melalui PT KAI. Seperti halnya warga yang tinggal di Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pasalnya, warga yang tinggal di kelurahan tersebut ada 29 kepala keluarga (KK) lagi yang belum mendapat pergantian uang kerohiman. Dari 29 warga tersebut sebagian besar sudah meninggalkan tempat tinggalnya dan kini tinggal dikontrakan yang masih berada di wilayah Kelurahan Cipaku. Mereka sampai saat ini sering menanyakan kepastian uang kerohiman tersebut ke pihak kelurahan. “Iya, yang 29 warga itu sering ke sini untuk menanyakan haknya, dan kami pun di sini hanya memfasilitasi, kebijakannya kan ada di sana,” kata Lurah Cipaku, Rohman kepada Bogor Today dikantornya, Kamis (11/6/2020). Dia menjelaskan, bahwa warganya yang terdampak double track itu totalnya 558 KK yang terbagi di enam RW, yakni RW01, 03, 09, 10, 15 dan 17. Namun dari enam RW itu, jumlah warga yang terdampak paling banyak berada di RW15 yakni mencapai 184 KK dan juga RW01 sebanyak 168 KK.
BACA JUGA :  Obat Alami Sesak Napas yang Bisa Dicoba di Rumah, Ini Dia Caranya
============================================================
============================================================
============================================================