BOGOR TODAY – Beberapa pekan terakhir ini nama Buronan Djoko Tjandra, terpidana kasus tindak pidana korupsi terkait pencairan tagihan Bank Bali melalui cessie yang merugikan negara Rp 940 Miliar ini viral di khalayak publik Indonesia. Selain kasus Tindak Pidana Korupsi Djoko Tjandra, dugaan keterlibatan salah satu petinggi Polri dalam ‘memuluskan’ langkah buronan Djoko Tjandra pun menjadi salah satu poin menarik yang diperbincangkan oleh sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa dan Pemuda (FOKAMP) Bogor, Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (INSPIRA) Cabang Bogor, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), Himpunan Mahasiswa Islam dan Karang Taruna Kabupaten Bogor. “Dalam kasus Pelarian Buronan Djoko Tjandra yang diduga melibatkan petinggi Polri, tentunya kami sangat menyayangkan. Namun di sisi lain, kami mengapresiasi langkah cepat Bareskrim Polri dalam menyikapi kasus ini,” ujar Rizqi Fathul Hakim, Ketua Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Bidang Kajian Strategis dan Kebijakan Publik. Menurut pria yang akrab disapa Rizqi ini, Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz dan Kabareskrim Polri di bawah komando Komjen Pol Listyo Sigit, memberikan warna cerah dalam proses penegakan hukum di tanah air. “Jendral Idham dan Listyo Sigit memberikan warna baru dalam proses tegaknya demokrasi di Republik ini. Sikap tegas dan tidak pandang bulu dalam kasus Djoko Tjandra yang melibatkan oknum Polri ini tentu memberikan ketenangan bagi kami selaku aktivis. Beliau Tipikal Jenderal Muda yang tegas dan berani. Dan untuk persoalan ini, kami sepenuhnya percaya dengan kinerja beliau,” tegasnya. Sementara, Padillah Pambudi, Ketua INSPIRA Bogor memberikan pandangan lain dalam kasus Djoko Tjandra ini. Pria yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum di salah satu universitas swasta di Bogor ini menjelaskan bahwa dugaan keterlibatan sejumlah oknum Polri dan sejumlah oknum penegak hukum lainnya dalam ‘melindungi’ Buronan Bank Bali Djoko Tjandra, menjadi ‘hot topic’ dikalangan aktivis dan mahasiswa. “Kabareskrim Polri saat ini menurut kami cukup tegas dan berani. Salah satu acuan kecil bagi kami tentu keberanian Kabareskrim mencopot jabatan teman satu angkatannya yang diduga terlibat. Dan selain itu, beberapa pasal yang disangkakan kepada oknum Polri tersebut bagi kami cukuplah adil,” kata dia.
BACA JUGA :  Puncak Arus Balik, Kemenhub Prediksi 140 Ribu Kendaraan Mengarah ke Jakarta
============================================================
============================================================
============================================================