JAKARTA TODAY – Saat ini, pemerintah indonesia sedang melakukan kerja sama dan ingin mengamankan stok vaksin corona di Indonesia. Pemerintah telah melakukan kerja sama dengan Sinovac, Sinopharm, dan CanSino untuk memperoleh akses vaksin Covid 19 di Indonesia. Pemerintah Indonesia juga bekerja sama perusahaan teknologi kesehatan yaitu G42, yang berasal dari  Uni Emirat Arab, G42. Usaha lainnya, secara mandiri Kemenristek juga sedang mengembangkan vaksin bernama Vaksin Merah Putih. Berikut ini adalah spesifikasi mengenai vaksin-vaksin hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan negara lain.
  1. Sinovac Biotech Ltd.
Vaksin Corona buatan Sinovac ini berjenis inactivated. Inactivated vaccine adalah metode pembuatan vaksin yang menggunakan versi lemah atau inaktivasi dari virus untuk memancing respons imun.Vaksin jenis ini memerlukan beberapa dosis dan periode waktu, atau bertahap untuk memperoleh imunitas berkelanjutan terhadap penyakit. Vaksin inactivated telah digunakan untuk beberapa penyakit, yaitu penyakit Hepatitis A, Flu, Polio, dan Rabies. Vaksin inactivated ini adalah metode cara lama dan klasik, pendekatan ini memfungsikan seluruh virus yang tidak aktif untuk mendorong tubuh mengembangkan kekebalan. Sinovac memiliki strategi yang berbeda dengan berbagai pengembangan vaksin Covid-19 lainnya, yaitu yang melibatkan penggunaan DNA atau RNA. Teknologi yang lebih baru ini memerlukan waktu yang lebih lama untuk diproduksi karena virus hidup harus dibudidayakan dan kemudian dinonaktifkan. Virus ini tumbuh dalam kondisi yang dipantau dan kemudian dimatikan secara kimiawi, sehingga tidak dapat berkembang biak hingga menyebabkan penyakit saat disuntikkan ke dalam tubuh.  Biofarma bekerja sama dengan Sinovac, agar  Biofarma dapat memproduksi secara massal vaksin yang bernama CoronaVac. Uji klinis fase III sedang dilakukan di Indonesia yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran  untuk menyiapkan uji klinis vaksin Covid-19.
  1. China National Biotec Group (Sinopharm)
BACA JUGA :  Usai Diguyur Hujan Deras, Jalan Raya Rangkasbitung-Bogor Ambles, Kondisinya Mengkhawatirkan
Sama dengan Sinovac, vaksin Sinopharm ini juga vaksin inactivated virus. Vaksin ini ditemukan dan diteliti oleh Perusahaan China National Biotech Group (CNBG) Sinopharm. Tahap Uji klinis fase III diuji coba di Uni Emirat Arab (UEA), Maroko, Peru dan Argentina. Uji klinis ini dicoba kepada lima ribu orang. Sinopharm memilih UEA untuk uji klinis fase III, dikarenakan disana terdiri dari 85 kebangsaan. Yang diharapkan dapat mewakili berbagai etnis bangsa di dunia. Menurut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi vaksin ini akan tersedia sebanyak 10 juta dosis di Indonesia pada 2020. Ketersediaan vaksin ini melalui kesepakatan dengan G42. G42 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi kesehatan yang terletak di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pemerintah China pada Juli lalu juga telah memberikan vaksin Sinopharm dalam tahap eksperimen kepada para petugas kesehatan dan inspektur perbatasan.
  1. CanSino
BACA JUGA :  Asa Timnas Indonesia Melaju ke Olimpiade Paris 2024
Vaksin terakhir yang kemungkinan bisa masuk di Indonesia adalah buatan CanSino. Perusahaan daru di China ini adalah perusahaan pertama yang menerima paten teknologi pembuatan vaksin Covid-19.  Vaksin ini merupakan jenis Viral Vector yang sudah dilemahkan dengan nama AD5.Vaksin ini mengfungsikan virus untuk mengirimkan gen virus Covid-19 ke dalam sel. Sama seperti Sinopharm, CanSino telah melalui uji klinis fase III pada Agustus 2020. CanSino saat ini sedang bekerjasama dengan negara lain untuk uji coba lebih lanjut, termasuk di Indonesia. Vaksin CanSino ini juga telah diizinkan untuk penggunaan vaksin eksperimental seperti Sinopharm. Pada Juni yang lalu, pemerintah China menyetujui uji coba calon vaksin yang berbeda untuk tentara. Vaksin ini diteliti oleh Institut Bioteknologi Beijing,yang merupakan bagian dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer pemerintah China. Demikianlah perbedaan ketiga vaksin yang akan masuk ke Indonesia. Ada keunggulan dan metode yang berbeda dari tiap vaksin yang nantinya akan digunakan untuk menghilangkan virus Corona di Indonesia. Untuk informasi lebih lengkap perihal dunia kesehatan dan perkembangan penanganan pandemi Corona, Anda bisa membacanya di aplikasi kesehatan Halodoc. Dengan mengunduh aplikasi Halodoc, Anda bisa menemukan berbagai informasi kesehatan yang paling update dan terpercaya. Selain itu, aplikasi Halodoc juga menyediakan fitur konsultasi dengan dokter yang bisa Anda manfaatkan dengan mudah dan cepat. (*) Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================