BOGOR TODAY – Sorot matanya menggambarkan kegelisahan yang amat mendalam. Kegelisahan tentang mulai meredupnya pengetahuan budaya warisan leluhur suku Sunda, terlebih saat ini menimpa generasi milenial yang kian terseret arus gelombang modernisasi. Adalah Ahdan atau lebih akrab disapa Ki Ebet. Berangkat dari kegelisahan itulah pria kelahiran Sumedang 42 tahun silam itu termotivasi memperkenalkan beberapa alat musik tradisional seperti karinding dan celempung kepada masyarakat luas dengan menggelar road show di sejumlah sekolah. Saat bogor-today.com mengunjungi kediamannya di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor beberapa alat musik tradisional hampir memenuhi ruangan berukuran 3×2 meter itu. Foto, beserta piagam pun turut menghiasi dinding ruangan. Ki Ebet yang saat itu mengenakan pakaian serba hitam, tengah disibukan dengan membuat salah satu alat musik tradisional yakni karinding. Ya, alat musik yang satu ini telah hadir sejak enam abad silam, bahkan menjadi alat musik paling tua dibanding dengan alat musik tradisional khas Sunda lainnnya. Tangan terampil Ki Ebet tampak piawai menorehkan pisau kecilnya diatas potongan bambu jenis andong berukuran 10×2 sentimeter yang terlebih dahulu dipotong. Sesekali Ki Ebet mencoba menyesuaikan resonansi yang dihasilkan dari alat musik itu. Menurutnya, agar warisan budaya tak luntur digerus zaman harus adanya peran serta orangtua terhadap putra putrinya agar tak dibutakan oleh warisan budaya luar yang kini kian marak dan menjadi fenomena di genarasi muda.
BACA JUGA :  Dua Remaja di Lebak Duel Sengit Gunakan Senjata Tajam di Tengah Jalan Raya
============================================================
============================================================
============================================================