BOGOR TODAY – Belakangan ini, masyarakat Bogor merasakan suhu udara yang relatif panas dan pengap. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bogot mencatat 33-35 derajat Celcius dan dengan kelembaban Relatif Humidity (RH) udara antara 45 – 55 persen terjadi di wilayah Kota/Kabupaten Bogor. Sementara, di wilayah Puncak Bogor tercatat suhu udara maksimum 29.1 derajat celcius pada tanggal 13 November lalu dengan RH 67 persen. Fenomena atmosfer ini disebabkan oleh Gerak Semu Matahari di lintang 23 derajat Utara dan 23 derajat Selatan. “Karena bumi berotasi tidak tegak lurus dalam orbit, sehingga sumbu bumi akan condong ke utara atau ke selatan. Hal ini menyebabkan matahari seolah olah berada di utara dan di selatan,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman Ilahi, Senin 16 November 2020. Hal itu, kata Asep terjadi setiap tahun. Matahari akan melintas tepat di atas pulau Jawa, Bali dan NTT (Lintang lima hingga enam derajat Selatan). Itulah yang menyebabkan suhu udara akan terasa sangat menyengat dan pengap. “Posisi matahari tepat di atas wilayah ini akan terjadi dua kali setiap tahunnya, yaitu bulan November dan April,” terang Asep.
BACA JUGA :  Polisi Tangkap Perempuan Muda di Lampung yang Curi Uang Mertua Belasan Juta Rupiah
============================================================
============================================================
============================================================