BOGOR TODAY – Beberapa pekan kebelakang harga kedelai menjadi buah bibir. Di sejumlah pasar tradisional pasokan tahu dan tempe menjadi langka, akibatnya para produsen penganan yang mengandalkan kedelai itu harus memutar otak agar biaya produksi tidak membengkak. Melihat fenomena tersebut, Dr Bayu Krisnamurthi, dosen IPB University dari Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) menyebut bahwa produksi kedelai dunia untuk tahun 2020 sebenarnya baik. “Pertumbuhan produksi dunia berkisar antara dua sampai delapan persen. Jumlah produksi kedelai sekitar 362 juta ton di seluruh dunia,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (5/1/2021). Tak hanya itu, dirinya pun mengungkapkan terdapat tiga faktor yang menjadi pemicu harga kedelai di Indonesia bahkan di seluruh dunia naik. Pertama, belanja besar-besaran Cina selepas setengah tahun ‘berpuasa’. Praktis selama awal tahun 2020 hingga April sampai Mei, Cina tidak membeli apa-apa. Namun pada bulan Juli, impor kedelai Cina naik 91 persen dibanding tahun 2019. Sementara, pada bulan September impor Cina juga naik 51 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Di samping itu, terjadi peningkatan permintaan yang besar dalam jangka waktu yang pendek sehingga menyebabkan kenaikan harga kedelai. “Karena belanja Cina yang gila-gilaan, cadangan stok kedelai di banyak negara turun drastis. Ini memberi sinyal kenaikan harga dalam tiga sampai enam bulan berikutnya. Kontrak masa depan itu ada harganya. Kurangnya stok itulah akhirnya membuat harga kedelai di masa depan naik,” tuturnya. Faktor yang ketiga, dari 362 juta produksi kedelai dunia, Indonesia impor sekitar 1,7 sampai dua juta ton. Angka ini kecil jika dibandingkan dengan total perdagangan dunia yang mencapai 130 juta ton. “Implikasi dari hal itu, seringkali kita tidak jadi prioritas. Bukan hanya di produknya, tapi di alat angkutnya. Kalau Cina membeli besar-besaran, maka perusahaan kapal laut akan melayani. Sementara kita, yang akan melakukan impor dalam jumlah tidak banyak, kesulitan mendapatkan kontainer maupun kapal pengangkut. Tiga situasi inilah yang membuat harga kedelai di dunia saat ini naik,” tutupnya. (B. Supriyadi). Bagi Halaman
BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, 14 Mei 2024
============================================================
============================================================
============================================================