Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati Pendidikan & Guru PPKn SMA Pesat)

Diakhir jaman ini kehidupan masyarakat Indonesia banyak terjadi fitnah, hoaxs, caci maki dan ujaran kebencian.Sepertinya tidak ada adab, padahal dulu kita dikenal sebagai bangsa dengan tutur kata yang sopan santun.

Dulu antara pendukung 01 dan 02 dalam Pilpres saling meledek dengan cacian cebong dan kampret. Setelah Pilpres usai dan Prabowo Subianto bergabung dengan presiden Jokowi, saya kira sudah selesai, tapi nyatanya masih, bahkan tambah satu cacian lagi yaitu kadrun (kadal gurun). Wes…angel…angel…angel tuturane (Sudah…sulit…sulit…sulit diberi nasihat).

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Tumis Buncis dan Wortel yang Renyah dan Sedap

Penulis miris, jika melihat ucapan, komentar di media sosial yang sangat kotor, jorok, porno, bahasa flora dan fauna serta rasis. Apa pada tidak mengenal bagaimana adab berbicara yang baik dengan orang lain?

Akhlak mulia menurut Imam Ibnul Qayyim adalah berbuat baik kepada orang lain, menghindari sesuatu yang menyakitinya dan menahan diri ketika disakiti. Jadi ada tiga poin utama yang terdapat pada akhlak mulia, yaitu :

BACA JUGA :  Kemenangan Timnas Indonesia jadi Modal Penentu Kontra Jordania

Pertama, berbuat baik kepada orang lain, kelihatannya sepele tapi mengandung makna yang luar biasa. Sebetulnya gampang untuk berbuat baik, tapi sayang kebanyakan kita sulit dan tidak peka untuk berbuat baik, meskipun itu untuk hal yang kecil.

Contohnya mengucapkan salam, memberi salam akan menimbulkan rasa kasih sayang di antara sesama. Kalau sudah timbul rasa kasih sayang, maka tidak akan timbul ujaran kebencian.

============================================================
============================================================
============================================================