BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Sehari setelah di demo puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Balaikota Bogor, Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor memberi keterangan pers kepada wartawan di Ruang Pokwan, Gedung DPRD Kota Bogor, Selasa (24/8/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Direktur Utama Perumda PPJ Kota Bogor, Muzakkir mengatakan, bahwa dalam penertiban PKL itu pihak PPJ selalu memberlakukan hal yang sama dengan para PKL yang ada tempat lain, seperti di Jalan Roda, Gang Pedati, Lawang Saketeng, dan juga PKL-PKL yang ada di Plaza Bogor yang nempel dengan pasar.

“Kalau di jalan raya penertibannya lebih mengedepankan Satpol PP, dan kalau berada di dalam bangunan kami, kami biasanya menyelesaikan sendiri penertiban ataupun kalau kita meminta bantuan dari Satpol PP, jadi lebih kepada fungsi membantu untuk penertiban,” kata Muzakkir kepada wartawan.

Dia pun menjelaskan sejarah adanya PKL di depan Blok B. Menurutnya, sejarah awalnya itu ada 9 PKL yang di fasilitasi atau di beri tempat di depan Blok B. “Jadi waktu itu sedang ada pembangunan pasar Blok F, dan kita tampung di Tempat Penampungan Sementara (TPS), namun karena TPS itu tidak memadai akhirnya kita cari lagi dan ketemu di depan Blok B.

BACA JUGA :  Pj. Sekda Ingin Pejabat Administrator Punya Bekal Kepemimpinan Yang Dibutuhkan Organisasi

“Nah, setelah Blok F selesai, mereka tidak mau di pindah ke dalam pasar Blok F, dengan alasan bermacam-macam, padahal hal ini bisa kita bicarakan,” ujarnya.

Lanjut Muzakkir, meski di demo oleh para PKL kemarin, pihaknya tetap tidak mengizinkan para PKL ini kembali berjualan di depan Blok B Pasar Kembang, dan mendorong para pedagang ini masuk ke dalam Pasar.

“Ini kita lakukan untuk kenyamanan antar pedagang dan kita sebagai pembina harus bisa menata itu sebaik mungkin. Tujuan kita supaya lebih tertib dan lebih nyaman, tidak ada lagi pedagang yang di dalam pasar merasa terganggu dengan pedagang yang di luar, kan semuanya sama-sama berjualan,” bebernya.

Ia juga menyampaikan bahwa kondisi di kawasan Pasar Kebon Kembang saat ini lebih tertib jika dibandingkan satu bulan lalu dan pengunjung yang hendak masuk ke Pasar pun lebih nyaman.

BACA JUGA :  Bone Bolango Gorontalo Diguncang Gempa Terkini Magnitudo 5,6

“Parkir mobil sudah lebih enak, dan ke dalam pasar sudah lebih nyaman, masa di depan pasar kita ada warung Padang, tidak masuk akal,” katanya.

Menurutnya, upaya penertiban PKL dilakukan sejak awal tahun, jadi larangan berjualan di area publik bukan karena PPKM Darurat. “Itu yang tidak dibolehkan mereka berjualan di teras pasar karena dasarnya dari awal tidak ada,” tandasnya.

Saat ini, dirinya terus melakukan pendekatan agar para pedagang mau berjualan di dalam pasar. Karena, sudah ada PKL yang mau bergabung ke dalam pasar, kemarin juga sudah ada beberapa orang yang pilih tempat tapi mungkin ada rasa tidak enak, solidaritas.

“Sebenarnya mereka masih kepingin berjualan, dan sedang koordinasi dengan Perumda, tim kami melakukan pendekatan, untuk memberikan pengertian untuk masuk ke dalam pasar,” pungkasnya. (Hery)

Bagi Halaman
======================================
======================================
======================================