Oleh : Marlina, SH (Pegiat Demokrasi)

KOMITMEN Muhammadiyah terhadap penanggulangan Covid-19 tak diragukan lagi. Hal itu dibuktikan dengan penyaluran dana sebesar Rp 1 triliun lebih ke seluruh Indonesia. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan dana itu didistribusikan Muhammadiyah untuk membantu masyarakat dari semua kalangan selama masa Pandemi Covid-19. Kontribusi dana yang cukup besar dari Muhammadiyah ini bukan janji semata tetapi sudah digunakan membantu masyarakat terdampak Covid-19.

Keseriusan Muhammadiyah dalam melakukan penanggulangan baik penanganan maupun pencegahan terhadap penyebaran Covid-19, terlihat dengan dibentuknya Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) pada tanggal 3 Maret 2020  oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Menurut Ketua MCCC, Agus Samsuddin tujuan dibentuknya MCCC ini, pertama  mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada di dalam Muhammadiyah sebagai upaya merespon pandemi Covid-19. Kedua, respon terhadap pandemi yang dilakukan Muhammadiyah melalui MCCC, diantaranya adalah dengan membentuk tim edukasi.

Tim ini akan memberikan pembelajaran sebagai upaya pencegahan yaitu dengan membuat panduan misalnya cara  tepat penanganan jika terpapar Covid-19. Panduan ini tentunya sejalan  dengan panduan yang sudah ditetapkan pemerintah melalui ketua Satgas Penanggulangan  Covid-19.

Panduan yang lain adalah tentang cara pencegahan yaitu dengan disiplin melakukan protokol kesehatan ketat, cara melakukan isolasi mandiri, hal-hal yang harus diperhatikan ketika pembelajaran jarak jauh dan lain-lain.  MCCC juga telah menyiapkan sekitar 82 rumah sakit yang akan menangani pasien yang terpapar Covid-19. Pasien yang sudah ditangani oleh MCCC sudah mencapai  puluhan ribu pasien Covid-19.

BACA JUGA :  Jadwal dab Lokasi SIM Keliling di Kota Bogor, Minggu 24 Maret 2024

Tujuan ketiga adalah untuk diseminasi informasi. Diseminasi informasi ini penting, agar masyarakat memahami cara penanggulangan Covid-19 secara baik dan tepat termasuk diantaranya sosialisasi protokol kesehatan dan pencegahan penularan Covid-19.

Ada dua hal penting juga yang dilakukan oleh MCCC yaitu emergency respon dan program ketahanan pangan. Kedua hal ini dilakukan dalam bentuk membagi-bagikan sembako kepada masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya misalnya donor darah dan pasar murah serta penggalangan dana.

Agar  kegiatan-kegiatan MCCC lebih masif dan manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat luas, tidak terlepas dari kontribusi dari peran amal-amal usaha Muhammadiyah misalnya pergururuan tinggi dan Aisiyah di seluruh Indonesia. Saat ini kepengurusan MCCC sudah terbentuk di 30 tingkat wilayah dan ratusan kepengurusan di tingkat Daerah dan Cabang di seluruh Indonesia.

Peran Lazismu dan Muhammadiyah Disaster Management Center dan seluruh komponen Muhammadiyah turut  mensupport seluruh kegiatan-kegiatan MCCC dalam rangka totalitas respon Muhammadiyah terhadap seluruh komponen masyarakat khususnya yang terdampak pandemi Covid-19. Menurut Agus Samsuddin, Muhammadiyah berkomitmen mengabdikan diri untuk ibu pertiwi tanpa dibatasi dengan dimensi ruang dan waktu serta kepada siapa saja.

Survei Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) yang dilakukan terhadaap organisasi kemasyarakatan menyatakan bahwan Muhammadiyah menjadi lembaga paling peduli dalam penanggulangan Covid-19 di Indonesia. hal ini disampaikan oleh Hafidz Muftisany , juru bicara LKSP.

BACA JUGA :  Pohon-Tiang Listrik Tumbang Hingga Tutup Jalan di Manggis Karangasem

Lebih lanjut ia menyatakan bahwa sebesar 17,26% dari 2047 responden menjawab Muhammadiyah sebagai ormas paling peduli dalam mitigasi covid-19 kemudian Ikatan Dokter Indonesia 16, 51% Nahdlatul Ulama 12,5 5% dan Relawan Indonesia Bersatu Lawan Corona 10,47%.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri  No 44 tentang  Kemitraan Antara Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasyarakatan menyatakan bahwa Kemendagri akan menggandeng LSM dan Ormas dalam penanganan Covid-19. Tentunya itikad baik harus diapresiasi dan disambut baik oleh masyarakat sebagai wujud keseriusan dalam penanggulangan Covid-19.

Beberapa bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dengan terbangunnya kemitraan antara kemendagri dengan Ormas dan  LSM diantaranya sosialisasi atau penyuluhan mengenai pencegahan dan penanggulangan Covid-19, sensus, jajak pendapat, pengolahan data, standar mutu kesehatan dan perumusan kebijakan public, serta distribusi alat pelindung kesehatan seperti masker, handsanitizer, disinfektan dan lain-lain.

Beberapa LSM dan ormas keagaamaan menyambut itikad baik dari kemitraan tersebut, diantaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Ikatan Dokter Indonesia, PKPU serta beberapa ormas lainnya yang membantu meringankan beban pemerintah dengan menyampaikan satu narasi, yaitu “Tekan Penularan Covid-19 dengan Protokol Kesehatan”.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir  dalam beberapa kesempatan senantiasa menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan Covid-19 ini.

============================================================
============================================================
============================================================