BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Lomba prakarya daur ulang sampah yang digelar Pemerintah Desa Setu, Kecamatan Jasinga, Kabupaten telah masuk babak akhir (grand final).

Setelah proses dan tahapan, tim juri akhirnya menetapkan lima prakarya terbaik yang dianggap memiliki nilai seni dan manfaat yang tinggi.

Seperti prakarya milik Eman Suherman, warga Kampung Panca Resmi RT02/05 Desa Setu, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Dalam lomba itu, Eman mencoba membuat jam dinding dengan bahan tutup ember cat dan tutup botol sebagai penunjuk angka.

Tak hanya itu, Eman juga berhasil membuat lampu hias. Berkat ketekunan dan kreatifitasnya, Eman berhasil meriah juara 1.

Atas raihan itu, Eman mengaku kaget karena tak menyangka dirinya bakal mendapat juara 1.

BACA JUGA :  ASB Dukung MTQ Kota Bogor di Pentas Nasional, DPRD Siapkan Anggaran "Kadedeuh"

“Alhamdulillah atas terpilihnya karya saya yang berupa jam dinding dan lampu hias yang bahannya semua dari yang bekas, seperti tutup kaleng cat, tutup botol, mesin jam bekas, limbah bambu dan lainnya,” ujarnya kepada bogor-today.com, Minggu (5/9/2021).

Dengan demikian, dirinya berharap karya seninya itu bisa menjadi sumber mata pencaharian yang dapat meningkatkan ekonomi keluarganya, serta bisa jadi inspirasi bagi semua, khususnya warga Desa Setu.

Ditemui, usai penilaian, Esa Asmarini Kepala Desa Setu menuturkan bahwa selain meningkatkan kreatifitas dan produktivitas masyarakat terhadap masalah sampah, kegiatan lomba prakarya dari daur ulang tersebut pun adalah bagian dari upaya pemerintahan desa untuk menjaring potensi masyarakat.

BACA JUGA :  Pemkot Bogor Fasilitasi Rosmini Layanan PPKS, Kini Kondisinya Sudah Tenang

“Ya Alhamdulillah acara berjalan lancar, dan hasil dari kegiatan ini kita bisa melihat potensi-potensi yang ada, dan Insha Allah akan kita bantu dan kita jadikan prakarya ini menjadi salah satu produk unggulan UMKM Desa,” kata Esa.

Sementara, Sonya Ketua Pelaksana kegiatan sekaligus ketua karang taruna Desa Setu menyampaikan bahwa dirinya terkesan atas antusias warga dalam mengikuti lomba prakarya tersebut.

“Banyak peserta yang menyusul setelah mereka melihat peserta yang daftar dari awal yang sempat membuat kita panitia kewalahan dan kebingungan menentukan juara karena semuanya bagus-bagus.” tukas Sonya. (Didin/CR).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================