BOGOR-TODAY.COMBebeletokan merupakan permainan tradisional yang kerap dimainkan oleh anak-anak kecil pada era tahun 80 an. Berbahan dasar bambu jenis ‘awi tali’ anak-anak akan merasa bak pahlawan yang tengah menumpas musuhnya. Entah sejak kapan mainan ini dimainkan oleh mereka. Yang pasti permainan ini telah ada sejak masa kolonial Belanda. Namun, seiring berkembangnya teknologi digital permainan itu kini tidak pernah dijumpai.

Melansir halaman resmi disparbud.jabarprov.go.id bebeletokan dianggap memiliki makna dan histori. Zaman dahulu bambu runcing menjadi salah satu senjata yang digunakan untuk mengusir dan melawan kaum penjajah. Karena mudah ditemukan di mana-mana, bambu dibuat untuk banyak hal mulai dari membuat rumah, meja, kursi, pagar tanaman, pagar pekarangan, anyaman hingga dibuat permainan. Diantara permainan yang menggunakan bahan utamanya bambu adalah pletokan (versi masyarakat Sunda bebeletokan).

BACA JUGA :  Rekonsiliasi Tokoh Politik Bumi Tegar Beriman, Jelang Pilkada 2024 Pajeleran dan Bilabong Kian Harmonis

Permainan tradisional ini diberi nama di masing-masing daerah sesuai bunyi atau persepsi bunyi di daerah yang bersangkutan. Seperti di Madura dan Probolinggo disebut tor cettoran. Di tempat lain juga berbeda sebutan meski alat permainannya sama.

Biasanya permainan seperti ini dapat ditemukan saat musim jambu air berbunga yang dijadikan bahan pelurunya. Ada juga yang menggunakan biji-bijian lain atau kertas dibasahi untuk dimasukkan ke lubang bambu sebelum disodok keras untuk menghasilkan bunyian dari pelurunya.

Pletokan bisa dimainkan sendirian atau dengan beberapa orang. Kalau sendiri biasanya untuk menembak binatang kecil, sedangkan bila bermain dengan orang lain untuk perang-perangan atau tembak-tembakan bersama lawannya. Keseruan yang dibangun sangat positif untuk selalu berinteraski dan silaturahim antar sesama

BACA JUGA :  7 Manfaat Seledri Untuk Kesehatan, yang Terakhir Dicari-cari

Biasanya untuk membuat senapan bambu ini, mereka akan mencari bambu dibagian batang kecilnya atau bagian ranting yang sudah tua dan kuat. Pembuatannya, beberapa ranting bambu “awi tali” yang bersifat lentur, yang mempunyai diameter bambu 1hingga 1,5 sentimeter dengan lubang 3-5 milimeter panjang yang dipakai adalah dari 20-30 sentimeter. Bambu tersebut harus lurus agar lebih awet karena tidak mudah patah.

============================================================
============================================================
============================================================