Jadi tidak diragukan lagi jiwa kemanusiaan Bung Hatta, ditengah kesibukannya sebagai Wapres, beliau masih mau menjadi ketua PMI untuk mengurus kemanusiaan. Bahkan Bung Hatta tidak hanya cinta pada manusia saja, tapi juga cinta kepada binatang.

Seorang Bung Hatta juga punya adab, baik adab perilaku seperti kata-kata dan tindakannya dalam kehidupan sehari-hari, maupun adab hatinya, yaitu kebersihan hatinya. Atau punya prinsip tetap lurus sesuai ajaran agamanya pada kondisi apapun.

3. Pengamalan Pancasila Sila ke-3 “Persatuan Indonesia” yang dilakukan oleh Bung Hatta adalah, Bung Hatta itu sejak remaja sudah menjadi pejuang kemerdekaan Indonesia, sering ditahan dan asingkan.

Beliau juga termasuk The Founding Fathers adalah julukan bagi 68 orang tokoh Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa, sebagai Proklamator RI bersama dengan Bung Karno, ini semua sesuai dengan Sila ke-3.

BACA JUGA :  Tanggal Tua Masak yang Sederhana Dengan Tumis Sawi Putih Jagung Muda yang Lezat dab Sedap

4. Pengamalan Pancasila Sila ke-4 “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan” yang dilakukan oleh Bung Hatta adalah, seorang Bung Hatta yang cerdas, jago bermusyawarah dan berwawasan luas, dengan kepiawaiannya berargumentasi dan berdialektika, Bung Hatta berhasil mendesak Belanda sekaligus mengambil simpatik seluruh dunia pada Konferensi Meja Bundar (KMB).

5. Pengamalan Pancasila Sila ke-5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” yang dilakukan oleh Bung Hatta adalah, kepedulian Bung Hatta atas ekonomi rakyat Indonesia membuat beliau mendukung pergerakan ekonomi rakyat melalui koperasi. Perjuangannya tersebut menjadikan beliau sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

BACA JUGA :  Rendang Ayam Kampung, Menu Lezat untuk Santapan Keluarga Tercinta

Pasca pensiun dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Bung Hatta mendapatkan penghasilannya dari menulis buku dan mengajar.

Meskipun kehidupannya cukup sulit, ia tak lupa membantu orang yang membutuhkan. Tak heran, banyak yang masih menghormatinya meski tidak ada jabatan dan harta.

Dan yang membuat penulis terharu ternyata adalah Bung Hatta memimpikan punya sepasang sepatu Bally. Hingga akhir hayatnya, ia tak sempat membelinya, masyaAllah, betapa sederhana dan mulianya Bung Hatta. Dan layak seorang Bung Hatta disebut sebagai “Bung Hatta Adalah Pancasila Yang Berjalan”. Jayalah Indonesiaku. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================