BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Satu dari tiga awak pesawat Rimbun Air PK OTW yang jatuh di tengah hutan atau sekitar 3,5 Kilometer dari Bandara Bilorai, Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua merupakan warga Bogor bernama H. Mirza (pilot).

Informasi yang diterima, Kapet Mirza tinggal di Blok C No.40, RT 02/08, Gang Got, Jalan Bondol, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Wahyu Setiadi, Ketua RT setempat menuturkan bahwa Kapten Mirza dikenal sebagai sosok yang baik, selalu hadir dalam kegiatan sosial keagamaan dan kerap berbagi pada yang membutuhkan.

“Memang saya nonton berita di televisiada pesawat jatuh, tapi enggak nyangka kalau pilotnya itu warga saya,” kata Wahyu, Kamis (16/9/2021).

BACA JUGA :  Cegah Macet saat Arus Balik, Pemerintah Terapkan WFH Bagi ASN

Sementara, pantauan bogor-today.com di lokasi, keluarga almarhum hingga anggota TNI berdatangan ke kediaman almarhum untuk memberikan dukungan serta mengucapkan belasungkawa kepada keluarga.

Namun, hingga berita ini ditulis pihak keluarga masih belum memberikan informasi resmi terkait peristiwa jatuhnya pesawat Rimbun Air tersebut.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Rimbun Air dikabarkan hilang kontak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021) kemarin. Informasi hilangnya pesawat tersebut dilaporkan setelah terbang dari Nabire, sekitar pukul 06.40 WIT.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, pesawat perintis itu tidak mengangkut penumpang hanya membawa tiga awak, yakni Pilot, Co-Pilot, dan Teknisi Pesawat.

BACA JUGA :  Kecelakaan di Pekanbaru, Fortuner Tabrak Tugu Keris, Pengemudi Oknum Polisi

Kamal menerangkan bahwa sekitar pukul 07.37 WIT Airnav Sugapa melakukan komunikasi terakhir dengan pilot sebelum hilang kontak. Hingga pukul 09.31 WIT, belum ada kontak dari pesawat Rimbun Air PK-OTW.

Sementara, Wakil Komandan Yonif Mekanis 521/DY, Mayor Edi Pramono menyebut, pesawat tersebut jatuh karena faktor cuaca dan dilokasi saat kejadian kabut tebal. Saat ini petugas masih berupaya menuju lokasi untuk mengevakuasi badan pesawat dan mencari tiga awak pesawat yang terdiri dari Pilot, Co-Pilot dan Teknisi.

“Berdasarkan pencarian melalui helikopter, badan pesawat terlihat utuh. Namun, untuk bagian cockpit hancur,” terang Edi. (B. Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================