Menurut penulis, Mas Menteri Nadiem lebih cocok menjadi pengusaha seperti sewaktu beliau masih menjadi pemilik Perusahaan Gojek. Menjadi CEO Gojek, Mas Menteri Nadiem bebas berekpresi dan berinovasi dalam menjalankan kerajaan bisnisnya.

Maka tidak mengherankan Gojek menjadi salah satu dari 19 dekakorn di dunia, dengan valuasi Gojek mencapai US$10 miliar. Gojek pertama kali berdiri sebagai pusat panggilan, menawarkan hanya pengiriman barang dan layanan ride-hailing dengan sepeda motor.

Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi aplikasi besar, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan GoPay.

BACA JUGA :  Cemilan Selesai Teraweh, Pisang Goreng Madu yang Simpel dan Praktis

Karier bisnis Mas Menteri Nadiem di Gojek membawanya masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia. Mas Menteri Nadiem diperkirakan memiliki nilai kekayaan mencapai US$100 juta.

Sementara sekarang Mas Menteri Nadiem menjadi pembantunya Presiden, dan kebijakannya banyak yang menimbulkan kontroversi. Mas Menteri Nadiem tidak sebebas dulu, dan memang beda langit dan bumi menjadi seorang pengusaha dengan seorang menteri.

Apalagi Indonesia sekarang dikuasai oleh oligarki, seorang presiden saja tidak berdaya menghadapi oligarki, apalagi seorang menteri sebagai pembantunya presiden.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Bayi di Sungai Ngelo Jepara, Pelaku Pembuang Masih Diburu

Bagi oligarki mengatur negara itu urusan untung dan rugi dari kacamata kepentingan mereka, bukan melindungi dan membantu wong cilik dalam pendidikan, seperti halnya membantu sekolah yang muridnya di bawah 60, agar dapat bantuan dana BOS.

Ok tetap semangat dan bersabar Mas Menteri Nadiem, untuk terus berkarya mencetak Profil Pelajar Pancasila, karena Pelajar Pancasila inilah yang insyaAllah nanti bisa mengalahkan para oligarki. Jayalah Indonesiaku. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================