Petugas medis berhasil mengeluarkan simpul melalui sayatan, dan kemudian memotongnya dari sisa kabel yang menjuntai di luar alat kelaminnya.

Setelah simpul itu dikeluarkan, sisa dua potong kabel yang menjuntai itu ditarik keluar dari lubang penisnya.

Menurut laporan medis, tidak ada komplikasi dalam pemulihan kesehatan remaja laki-laki itu. Dia keluar dari rumah sakit esok harinya.

Pengecekan lanjutan dua pekan setelah operasi menunjukkan tidak ada kerusakan pada alat kelaminnya, tetapi dokter mencatat bahwa remaja laki-laki itu akan membutuhkan pemantauan berkelanjutan di masa depan.

BACA JUGA :  Bima Arya Takziah ke Keluarga Korban Longsor, Pastikan Penanganan Berjalan

Para dokter mengatakan kasus serupa juga sempat terjadi, berbagai macam benda telah dimasukkan ke dalam lubang alat kelamin para pria dengan cara yang sama.

Clio Kennedy dan rekan-rekan petugas medis yang merawat remaja itu menyebutkan selain kabel USB, benda-benda yang pernah dimasukkan ke lubang penis dalam kasus serupa, contohnya jarum, peniti, kawat besi, dan kulit pistachio.

Para dokter mencatat bahwa alasan paling umum dari pasien untuk memasukkan benda ke alat kelaminnya adalah karena rasa ingin tahu seksual, praktik seksual setelah mabuk, dan sebagai akibat dari gangguan mental.

BACA JUGA :  SPBU di KM 42 Rest Area Tol Japek Disegel Usai Melakukan Kecurangan

Para dokter menerangkan bahwa memasukkan benda ke dalam lubang penis untuk kenikmatan seksual akan membawa sejumlah risiko nyata.

Jika sebuah benda tersangkut di dalam alat kelamin, dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti sensasi terbakar setelah buang air kecil, urin berdarah, ketidakmampuan untuk buang air kecil, dan ereksi yang menyakitkan. (Net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================