Di Kalimantan Selatan, Nina menceritakan terdapat obat namanya zenith carnophen, obat ini diproduksi secara rumahan. Awalnya, obat itu sebagai obat tulang atau reumatik yang dijual di pasaran tanpa resep dokter, biasanya obat tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan rendah seperti petani, nelayan dan pekerja lainnya.
“Karena dikonsumsi secara berlebihan melebihi dosis yang dianjurkan akhirnya obat ini bisa menimbulkan efek memabukkan,” terangnya.
Dengan demikian, Nina menegaskan perlu ditanamkan bahwa narkoba bukan produk untuk rekreasi. Kebutuhan rekreasional, kata dia dapat dialihkan pada hobi yang konstruktif.
“Masalah itu dapat disikapi dengan realistis dan rileks, contoh jargon Didi Kempot yang didaulat duta anti narkoba “Patah Hati Dijogeti”. Jadi pelarian diri dari masalah ekonomi perlu eksposure meningkatkan optimisme,” tutupnya. (B. Supriyadi)