BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Kasus pembunuhan terhadap aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib genap berusia 17 tahun pada 7 September 2021 kemarin. Namun, hingga kini, kasus tersebut belum juga menemukan titik terang karena dalang atau aktor intelektual pembunuhan Munir belum terungkap.

Untuk mengenang kematian Munir, sejumlah kelompok yang tergabung dalam lapak baca Bogor, ruang membaca aksara (rumaksa) dan rumah lentera menggelar aksi teatrikal puisi dengan mengusung tema tutup mata Munir yang diartikan sebagai bentuk pemberontakan dari koloni kecil yang resah akan ketidakpedulian mereka (pemerintah) terhadap Munir.

BACA JUGA :  Tak Khawatir Makan Rendang saat Lebaran, Ini Dia Resep Herbal ala Zaidul Akbar untuk Atasi Asam Urat

Menurut penggagas kegiatan, Sofyan Tsauri atau lebih akrab disapa Acil bahwa tema tutup mata Munir merupakan simbol yang diberikan karena secara pergerakan lapak baca Bogor sendiri konsen soal literasi. Jadi ketika mata Munir ditutup artinya dia (Munir) tidak bisa melihat apa yang dilakukan generasi berikutnya terhadap kasus dia.

“Jadi ketika mata Munir ditutup dia enggak bisa ngapa-ngapain dong. Pertanyaannya mengapa mata Munir ditutup?. Tutup mata Munir kan bentuk simbolik sangat sulit untuk dipahami secara jelas,” terangnya kepada bogor-today.com, Selasa (7/9/2021) malam.

Kata dia, banyak dari berbagai element menyuarakan soal Munir atau Marsinah yang dinyatakan sebagai korban kekejaman politik pada era Soeharto, namun dari setiap pergerakan, mereka tidak mengetahui lebih dalam mengenai sosok itu. Sehingga tidak ada motivasi dasar untuk melawan.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Kari Ayam Bakar yang Lezat Bareng Keluarga

Faktor terbesarnya, sambung Acil kurangnya literatur tentang aktivis kelahiran Malang, 8 Desember 1965 itu atau September hitam karena minimnya informasi dan daya baca yang selama ini hanya mengandalkan diskusi yang menurutnya dinilai kurang untuk menggali lebih dalam soal sebuah peristiwa atau kasus.

============================================================
============================================================
============================================================