Bahan Kimia Sintetis di Plastik Tingkatkan Risiko Kematian Dini dan Ibu hamil
Bahan Kimia Sintetis di Plastik Tingkatkan Risiko Kematian Dini dan Ibu hamil.

BOGOR-TODAY.COMBahan kimia sintetis yang terdapat dalam produk plastik yang digunakan sehari-hari seperti wadah yogurt hingga spons mandi dan lainnya dapat meningatkan dan berpotensi pada risiko kematian dini dan ibu hamil.

Dilansir dari mnn.com,  Jumat (15/10/2021), sekelompok peneliti dari Norwegia mempelajari 34 barang plastik yang biasa digunakan sehari-hari. Mereka menemukan bahwa dari 74 persen dari barang-barang plastik tersebut mengandung bahan kimia beracun.

“Masalahnya adalah plastik itu terbuat dari koktail kimia yang kompleks, jadi kita sering tidak tahu persis zat apa yang ada dalam produk yang kita gunakan,” Martin Wagner, ahli biologi di Norwegian University of Science and Technology.

Bahkan, sambung dia sebagian besar dari ribuan bahan kimia belum ada cara untuk diketahui apakah aman atau tidak.

BACA JUGA :  384 Piala Penghargaan Kota Bogor Dipajang di Galeri dan Perpustakaan

Secara spesifik, Martin melanjutkan studi ini menunjukkan bahan kimia phthalates kemungkinan berkontribusi pada sekitar 91 ribu hingga 107 ribu kematian dini setiap tahunnya pada orang berusia 55-64 tahun di Amerika serikat. Bahan kimia phthalates banyak terdapat di kemasan makanan, sampo, parfum, pakaian, dan mainan anak-anak.

Studi ini mengukur konsentrasi phthalates dalam urine pada lebih dari 5.000 orang dewasa antara usia 55 dan 64. Peneliti lalu membandingkan tingkat tersebut dengan risiko kematian dini selama rata-rata 10 tahun.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Environmental Pollution ini mendapati orang dengan tingkat phtalates yang tinggi memiliki risiko kematian yang lebih besar dari penyakit apapun, terutama penyakit kardiovaskular atau yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah.

BACA JUGA :  JELANG LAGA MALAM INI, TIMNAS VS AUSTRALIA

Sementara, melansir cnn.com, studi ini juga menemukan kematian tersebut merugikan AS sekitar US$40-47 miliar setiap tahun karena kehilangan produktivitas ekonomi.

“Studi ini menambah basis data yang berkembang tentang dampak plastik pada tubuh manusia dan mendukung kesehatan masyarakat dan mengurangi atau menghilangkan penggunaan plastik,” kata pemimpin studi dari NYU Langone Health, Leonardo Trasande.

Phthalates diketahui dapat mengganggu mekanisme tubuh untuk memproduksi hormon yang terkait dengan sistem endokrin. Hormon ini terkait dengan perkembangan, reproduksi, otak, kekebalan tubuh, dan lainnya.

============================================================
============================================================
============================================================