BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, menjadi rujukan rumah sakit daer lain untuk belajar karena, berhasil mengelola Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berteknologi Biofilter yang tadinya dianggap berbahaya dan kotor menjadi tempat yang asik dan nyaman untuk dikunjungi.
Ya, salah satunya Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo yang melakukan studi banding ke RSUD Leuwiliang untuk belajar IPAL dan hal-hal yang belum ada di rumah sakit lain. Nantinya, informasi yang didapat mengenai IPAL tersebut akan diterapkan di UOBK RSUD Dokter Mohamad Saleh.
Kunjungan yang berlangsung pada Senin 25 Oktober 2021 ini, selain jajaran RSUD Dokter Mohamad Saleh, turut hadir Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin didampingi Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Probolinggo.
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, tujuan dari studi banding ini untuk melihat pengelolaan IPAL yang telah berjalan dengan baik di RSUD Leuwiliang.
“Jadi kami ingin adopsi ke RSUD kita, karena kita ingin masalah IPAL ini betul-betul yang terbaik yang harus kita lakukan,” ungkapnya dalam kunjungan tersebut.
Selain IPAL, pihaknya juga membagi tim untuk belajar bagaimana administrasi, pelayanan dan penunjang yang ada di RSUD Leuwiliang.
Menurutnya, IPAL merupakan masalah serius khususnya di lingkungan rumah sakit. Untuk itu, perlunya perhatian khusus agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang tidak diinginkan.
Seperti yang pihaknya pelajari di RSUD Leuwiliang, dengan menggunakan metode biofilter terkini, berhasil mengelola IPAL dengan baik.
“Dengan cara yang baru ini sehingga kami melihat langsung dan ini lebih efektif,” jelasnya.