IPAL Berteknologi Biofilter Milik RSUD Leuwiliang, Jadi Rujukan Pemkot Probolinggo

Di tempat yang sama, Plt Direktur RSUD Dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo, dr Abraar HS Kuddah, rumah sakitnya juga tengah memasang teknologi IPAL yang serupa dengan di RSUD Leuwiliang.

Maksud dari studi banding ini adalah untuk meyakinkan pihaknya bahwa dengan metode yang sama, jauh lebih baik dibandingkan teknologi IPAL yang konvensional.

“IPAl adalah suatu proyek kemanusiaan, karena dampaknya bukan dirasakan pada saat ini, dia berdampak lima sampai sepuluh tahun ke depan,” tuturnya.

BACA JUGA :  H+1 Lebaran, Lalu Lintas ke Arah Puncak Bogor Mulai Padat

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Leuwiliang, drg Hesti Iswandari menyambut baik jajaran Pemkot Probolinggo yang ingin belajar bagaimana pengelolaan IPAL di rumah sakitnya.

Direktur Utama RSUD Leuwiliang, drg Hesti Iswandari menyambut baik jajaran Pemkot Probolinggo yang ingin belajar pengelolaan IPAL

Pemkot Probolinggo pun mengapresiasi rumah sakitnya bukan hanya mengenai IPAL, namun juga managemen administrasi, pelayanan dan juga penunjang yang ada di RSUD Leuwiliang.

“Tujuannya adalah untuk melihat IPAL yang ada di sini, setelah ke sini mereka juga menanyakan bagaimana Sim RS, rekam medis, perawatan dan lainnya,” ucap drg Hesti Iswandari.

BACA JUGA :  Pencuri Gondol 13 Kambing Ketahanan Pangan Milik Pemdes di Bogor

Untuk IPAL sendiri, pihaknya mengedepankan efisiensi tanpa harus mempengaruhi sisi keindahan rumah sakit. Bagaimana IPAL ditempatkan di ruang terbuka dan ikan Koy yang memiliki sensitivitas tinggi mampu hidup di air hasil IPAL tersebut.

“Pada prinsipnya, kita dalam memenuhi sarana dan prasarana dengan tidak sembarangan, seperti IPAL ketika ada teknologi yang baru dan lebih efisien, kita akan menggunakan itu,” pungkasnya. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================