Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

BOGOR-TODAY.COM, BOGORKabupaten Bogor jadi Kambing Hitam pelonggaran aktivitas masyarakat Kota Bogor. Hal itu berdampak pada upaya pemulihan ekonomi lantaran masih tertahan PPKM Level 3.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut penyebabnya adalah capaian vaksinasi Kabupaten Bogor yang masih di bawah 50 persen dalam lingkup wilayah aglomerasi.

“Kita masih tergantung Instruksi Mendagri, terkait aglomerasi. Kita masih tertahan Level 3, karena menyesuaikan dengan kabupaten, itu saja,” Kata Bima.

Menurut Bima, hingga saat ini sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun 2022 Kota Bogor masih berstatus Level 3 bersama kota dan kabupaten lainnya dalam wilayah aglomerasi.

Antara lain Kota Sukabumi, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Banjar, Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang.

Jika dilihat secara terpisah, kata Bima kondisi Kota Bogor sebenarnya telah jauh membaik dibanding dengan awal pandemi Covid-19. Kota hujan itu kini hanya mendata terdapat 37 orang yang sakit akibat Covid-19, dari total sekitar 9.000 orang di awal pandemi virus tersebut.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Kamis 28 Maret 2024

Sebagai bekal menuju PPKM Level 2 pun agar relaksasi ekonomi semakin luas, kata dia, kerja keras bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor untuk menekan angka warga yang positif terinfeksi wabah itu telah dilakukan berbagai cara, seperti vaksinasi massal, membentuk tim pemburu vaksin, dan dibantu kepolisian dalam hal patroli kerumunan.

Kemudian, capaian vaksinasi Kota Bogor diketahui telah jauh melampaui 50 persen dan pembatasan aktivitas masyarakat dengan protokol kesehatan secara ketat juga telah dilaksanakan.

Bahkan, belakangan ini telah ada nol kasus atau hanya satu kasus positif Covid-19 dalam sehari.

“Jika tidak ada varian baru kita akan semakin cepat dalam pemulihan ekonomi,” tutup Bima.

Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin tidak ambil pusing, karena kerap dijadikan kambing hitam, karena capaian vaksinasi Covid-19 masih rendah sehingga wilayah aglomerasi Jabodetabek masih berada pada PPKM Level 3.

BACA JUGA :  Menu Buka Puasa dengan Sambal Ati Ampela yang Pedas dan Gurih Menggugah Selera

Sebagai informasi, capaian vaksinasi di Kabupaten Bogor masih 31,84 persen. Jumlah ini menjadi yang terendah dibanding daerah penyangga ibu kota lainnya. Sehingga pemerintah pusat tak kunjung menurunkan ke PPKM Level 2.

“Kalau bicara prosentase jelas kita yang terendah. Tapi bicara jumlah orangnya kita cukup tinggi. Karena jumlah penduduk Kabupaten Bogor hampir 6 juta jiwa tersebar di 40 kecamatan,” kata Ade, belum lama ini.

Dengan hanya 31,84 persen, jumlah penduduk yang telah divaksin sebanyak 2.690.803 jiwa dari sasaran 4.225.790 jiwa.

“Kalau dilihat prosentasenya tentu kami minder. Tapi kalau angka kita cukup percaya diri lah. Tidak apa-apa disalahkan juga. Tapi kita terus berupaya,” kata Ade.

Kata dia, untuk mendapatkan PPKM Level 2, capaiam vaksinasi minimal 50 persen. Sementara target yang harus dicapai pada Desember 2021 adalah 70 persen.

“Yang penting bisa tercapai 70 persen akhir tahun ini. Insha Allah pada Oktober ini bisa menembus 50 persen dulu,” kata Ade. (B. Supriyadi)

============================================================
============================================================
============================================================