Menunggu Program Rumah Tidak Layak Huni
Satu rumah di Kampung Cigeger RT 03 RW 05 Desa Citeureup, rusak akibat dihantam angin. Foto : Istimewa.

BOGOR-TODAY.COM, BOGORMenunggu program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), satu rumah warga di Kampung Cigeger RT03/05, Desa Citeureup, Kabupaten Bogor ambruk.

Ambruknya rumah tersebut setelah diterjang angin kencang disertai hujan deras yang terjadi pada Kamis (21/10/2021) sore kemarin.

Padahal, Pemerintah Kabupaten Bogor berjanji akan merevitalisasi sebanyak 4.000 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Bogor pada 2021 tahun ini. Dimana setiap unit rumah akan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 15 juta.

Heykel Hidayatullah pemilik rumah menerangkan peristiwa itu mengakibatkan beberapa bagian tembok bangunan depan rumah ambruk.

Kala itu, Heykel menceritakan bahwa ia sedang bersama orang tuanya di belakang rumah, Namun ketika Heykel akan menuju depan rumah kondisinnya sudah porak poranda.

“Alhamdulilah saya sama ibu tidak kenapa kenapa,” kata Heykel kepada wartawan, Jumat (22/10/2021).

Selain faktor cuaca, kondisi bangunan yang ditempati sudah tidak layak huni. Padahal, sebelumnya, rumah tersebut sudah diajukan dalam program rumah tidak layak huni (RTLH).

BACA JUGA :  Cara Membuat Kentang Mustofa yang Sangat Lezat Anti Gagal

“Sempat diajukan, sektar 1 tahun lalu, tapi sampai sekarang belum di perbaiki,” tambahnya.

Dirinya berharap, program RTLH segera direalisasikan. Sehingga dirinya bisa menempati rumahnya kembali.

“Sekarang saya ngontrak, dibantu biayanya sama desa, saya sangat berharap segera di perbaiki,” tambahnya.

Sementara, Ketua RT 03, Rusdi menyampaikan bahwa rumah warganya itu sudah masuk dalam program RTLH. Namun belum terealisasikan hingga saat ini.

“Saya sudah ngajukan ke pemerintah desa (pemdes), tapi sampai saat ini belum, malah keburu rubuh rumahnya,” ucap Rusdi.

Dengan demikian, Rusdi mengajak warga sekitar untuk membantu memperbaiki rumah warganya. Sambil menunggu perbaikan RTLH dari pemerintah daerah.

“Pastinya saya sama warga gotong royong membantu, mudah mudahan bisa memperbaiki paling tidak satu kamar kami bangun,” tutupnya.

Dikabarkan sebelumnya, Sekretaris Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor Lestia Irmawati mengatakan rehabilitasi terhadap 4.000 unit rumah tersebut berasal dari tiga sumber.

BACA JUGA :  Laga Penentuan Timnas Indonesia vs Yordania di Piala Asia U-23 2024

Irma menyebut, terdapat tiga sumber anggaran yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor, bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian PUPR.

“2.000 unit dari APBD Kabupaten Bogor, 1.000 unit dari Pemprov Jabar dan 1.000 unit dari program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Pemerintah Pusat,” kata Irma, kepada bogor-today.com, Selasa (23/2/21) lalu.

Pihaknya menyiapkan anggaran Rp400 miliar dari APBD Kabupaten Bogor dengan rincian alokasi Rp15 juta per-unit dan masing-masing Rp17,5 juta perunit dari Pemprov Jawa Barat dan program BSPS

Iapun mengungkapkan, bila bantuan dari Pemprov Jawa Barat dan BSPS akan diberikan dalam bentuk non-tunai.

“Nanti distribusinya, yang dari provinsi bentuknya non-tunai melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dan dari BSPS juga non-tunai langsung ke penerima bantuan,” pungkasnya. (B. Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================