IHSG Dibuka Tertekan di Level 6.716

IHSG

BOGOR-TODAY.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)tertekan di 6.716 pada pembukaan perdagangan, Selasa (23/11/2021). Pada pukul 09:00 WIB tepat, IHSG langsung ambles dan bergerak di bawah level penutupan kemarin sebesar -0,05%, di level 6.719,981.

Terdapat 200 saham menguat, 60 saham melemah, dan 216 saham stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp143,2 miliar dari 280,4 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Transaksi net-sell asing secara akumulatif mencapai Rp18,24 miliar dengan penjualan berbagai emiten seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp8,0 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp7,6 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp1,8 miliar.

BACA JUGA :  Masyarakat Diberikan Pemahaman Epilepsi Oleh RSUD Leuwiliang

Sementara transaksi net-buy asing diantaranya PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) Rp5,6 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp1,6 miliar, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp312,5 juta.

Menyusul pelemahan IHSG, indeks LQ45 turun (-0,09%) ke 962,76, indeks JII menguat (0,14%) ke 576,01, indeks IDX30 anjlok (-0,16%) ke 512,85 dan indeks MNC36 melambung (-0,20%) ke 325,55.

Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menguat 23,67% ke Rp1280, PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) naik 12,57% ke Rp197, dan PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) melesat 5,21% di Rp101.

Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) melemah (-6,93%) ke Rp188, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) turun (-6,88%) di Rp298, dan PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) anjlok (-6,78%) di Rp110.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Palembang, Mobil Innova Tabrak 3 Motor

Berpeluang Menguat Terbatas

Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diprediksi masih akan bergerak menguat terbatas pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks saham diramalkan berada di kisaran 6.606-6.757.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan IHSG kembali berhasil mencatatkan ATH secara intraday maupun penutupannya. Namun potensi kenaikan terlihat sudah cukup terbatas sehingga risiko terjadinya koreksi jangka pendek masih cukup besar.

============================================================
============================================================
============================================================