Lahan Seluas 7.000 Hektare
Pemkab Bogor Sediakan Lahan Seluas 7.000 Hektare di 3 Kecamatan Untuk Para Petani.

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR –  Guna meningkatkan pendapatan petani, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor berencana menanam padi di lahan seluas 7.000 hektare yang tersebar di tiga Kecamatan Di antaranya, Cariu, Jonggol dan Tanjungsari

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Siti Nurianty menyebut rencana tersebut merupakan puncak penanaman padi untuk periode Oktober-Maret. Sedangkan untuk wilayah Cariu, Jonggol, dan Tanjungsari dimulai pada bulan November-Desember.

“Hari ini adalah pencanangan Program Makmur yaitu program pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan dengan melibatkan rantai pasok untuk memakmurkan petani Indonesia,” ujarnya saat menghadiri kegiatan Gerakan Tanam Padi Program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) di Desa Cibadak Kecamatan Tanjungsari, Kamis (24/11/2021).

Nurianty juga mengungkapkan bahwa tujuan utamanya yakni untuk meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani, adopsi praktik pertanian unggul, adopsi penggunaan pupuk komersial dan penanganan hama. Kemudian fasilitasi pemasaran, dan pelaksanaan inklusi keuangan berupa KUR, Asuransi Usaha Tani, dan Asuransi Perlindungan Petani, dengan sasaran 50 hektare di daerah Tanjungsari, Cariu, dan Jonggol.

Pada kesempatan itu juga sebanyak 370 ton benih padi diberikan kepada petani tahun 2021. Juga alat mesin pertanian berupa huller 7 unit, polisher padi 4 unit, dan roda 3 320 unit, serta terasuransinya 20 ribu lahan usaha tani padi untuk 1.177 kelompok tani.

BACA JUGA :  Sedang Perbaiki Rem, Sopir Truk di Semarang Tewas usai Terlindas Kendaraan Sendiri

“Selain itujuga akan diberikan asuransi perlindungan petani, dan pemberian KUR dari BNI dan BJB, serta penyerahan tabungan emas dari pegadaian syariah, dan paket pelatihan edukasi keuangan dari Jasindo, dan paket pelatihan milenial,” tutupnya.

Di lokasi yang sama, Perwakilan PT Pupuk Indonesia Pangan, Servin Martawijaya menerangkan bahwa program penanaman padi Program Makmur di Desa Cibadak Tanjungsari Kabupaten Bogor merupakan tindak lanjut dari kegiatan beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 28 Agustus 2021 Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir yang telah meresmikan Program Makmur.

“Pemerintah hadir untuk petani yang tujuannya adalah fokus bagaimana kita sama-sama bisa meningkatkan kegiatan petani, meningkatkan kualitas pertanian dan ultimate goalnya adalah tentunya bagaimana kita bisa mendapatkan kedaulatan pangan,” terangnya.

Kata dia, Program Makmur ini merupakan program yang dilakukan dengan pendekatan holistik dengan kawalan dan pendekatan yang intensif dengan melibatkan 8 mitra atau stakeholder, selain petani ada juga project leader untuk memastikan dan mengkoordinasikan agar Program Makmur ini bisa berjalan dengan lancar.

Kemudian juga hadir pihak pendanaan seperti perbankan nasional maupun daerah yang memastikan bahwa, dari sisi pendanaan ini bisa mendukung para petani. Kemudian mitra lainnya yang menyediakan pupuk dan juga memberikan kawalan  dalam  penggunaan dosis rekomendasi pupuk yang digunakan oleh petani.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Final Swiss Open 2024

Sehingga, diharapkan akan lebih optimal hasil panennya, selain itu juga perlu adanya mekanisasi teknologi pertanian. Dengan begitu, pada saat proses panen itu bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Kemudian dari pihak asuransi yang memastikan bahwa ketika terjadi risiko gagal panen ini bisa dicover. Yang tak kalah penting adalah pihak offtaker yang membeli dan memberikan ruang pasar market untuk petani.

Servin menyatakan bahwa, rata-rata Program Makmur bisa meningkatkan hasil pertanian, hasil panen padi seluas 5,5 hektare dari 5,5 ton per hektare menjadi rata rata 8 ton per hektare jadi ada peningkatan sekitar 40 persen lebih. Program Makmur ini juga tentunya tidak hanya untuk tanaman padi tapi juga bisa singkong, nanas, manggis, tebu kemudian sawit dan tanaman lain sebagainya. Sebagai informasi nasional bahwa tahun ini target Program Makmur ini 50.000 hektare, lalu tahun depan ditargetkan 5 kali lipat jadi 250.000 hektare.

“Kabupaten Bogor sangat besar potensi pertaniannya ditunjang dengan luasnya wilayah, sangat tepat disupport oleh Program Makmur ini. Perlu dukungan kuat dari berbagai instansi terkait salah satunya dari 8 mitra gabungan tani,” imbuhnya. (B. Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================