Ngeri Seorang Pria Awak Kapal
tangkapan layar instagram @statusfakta

BOGOR-TODAY.COMNgeri seorang pria awak kapal melakukan aksi tak terduga hingga netizen geleng-geleng kepala. Dalam aksinya tersebut, dirinya memperlihatkan tengah mencuci pakaian di lautan, bahkan videonya itu viral di media sosial.

Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @statusfakta.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat seorang pria yang menumpang mencuci baju yang ia gunakan saat bekerja.

Pria tersebut mengaku menumpang mencuci wearpack atau pakaian keselamatan kerja di laut.

“Laut aku nitip wearpack, aku capek nyikatnya,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

Pria tersebut memilih untuk mencuci pakaian kerjanya langsung di laut.

Menurutnya hal tersebut lebih mudah dilakukan daripada harus mencuci dengan tangannya sendiri.

Aksi pria tersebut langsung mencuri perhatian warganet. Sebagian warganet mengaku ngeri melihat aksi pria itu mencuci pakaian di laut.

Berdasarkan video tersebut, pria itu terlihat menggunakan seutas tali untuk mencuci pakaian di laut. Wearpack yang hendak ia cuci, dikaitkan dengan seutas tali tersebut.

Setelah dikaitkan di tali, pakaian-pakaian tersebut diturunkan menuju air laut. Perlu diketahui, pria itu mencuci pakaian tersebut dari atas kapal.

Padahal, jarak kapal dengan air laut cukup dalam.

Pria tersebut menggunakan teknik seperti menimba air yang ada di dalam sumur. Pakaian-pakaian yang hendak ia cuci diikat menggunakan seutas tali tersebut.

Kemudian, pakaian tersebut ia ceburkan ke dalam air laut. Nantinya, kata dia pakaian tersebut akan ikut ditarik oleh kapal yang sedang melaju.

Hasil dari aksi tersebut membuat kotoran atau noda di pakaian bisa hilang seperti dicuci menggunakan mesin.

Akibat aksi nyelenehnya itu, warganet turut membanjiri komentar, mayoritas mereka menuliskan komantar lucu.

“Mencuci baju yang ekstrem,” tulis akun @ratnatahri.

BACA JUGA :  Resep Membuat Rendang Jengkol yang Gurih Renyah dan Mantap

“kelakuan kalau lagi males nyuci ya begitulah kami,” timpal akun @rizqabe_006.

“Sering terjadi itu kawan, wearpack pasti bersih lagi,” tutur akun @cakrawala145 diiringi emoticon tertawa.

Sementara, dirangkum bogor-today.com dari beberapa sumber, Selasa (9/11/2021) ternyata mencuci baju di laut dapat membawa efek negatif karena serat mikroskopis yang muncul selama siklus pencucian dapat menyebabkan kerusakan pada insang, hati, hingga DNA spesies laut.

Para ilmuwan di University of Plymouth menyebutkan kerang Mediterania (Mytilus galloprovincialis), yang ditemukan di berbagai lokasi di seluruh dunia bereaksi terhadap jumlah serat pengering yang berbeda.

Mereka menunjukkan bahwa peningkatan jumlah serat mengakibatkan kelainan yang signifikan di dalam insang kerang. Khususnya yang menyebabkan kerusakan jaringan, termasuk deformitas, pembengkakan yang luas, dan hilangnya silia.

Pada jaringan hati, adanya serat menyebabkan atrofi atau kelainan bentuk. Kelainan ini pada akhirnya menyebabkan hilangnya definisi pada tubulus pencernaan kerang.

Peningkatan konsentrasi serat juga menyebabkan penurunan kemampuan kerang untuk menyaring partikel makanan dari air laut dan peningkatan yang signifikan dalam pemecahan untaian DNA dalam sel darah. Para ilmuwan mengatakan, penyebab pasti dari efek tersebut tidak sepenuhnya jelas, tetapi kemungkinan besar muncul dari serat itu sendiri dan bahan kimia yang ada di dalamnya.

Para peneliti mengatakan, temuan itu tidak mungkin hanya berlaku untuk serat, karena propertinya konsisten dengan tekstil dan serat lain yang umumnya ditemukan di air limbah dan di seluruh lingkungan laut.

Hasil studi yang dilakukan oleh para akademisi di Sekolah Ilmu Biologi dan Kelautan dan Sekolah Geografi, Ilmu Bumi dan Lingkungan University of Plymouth, Inggris ini sendiri sudah diterbitkan dalam jurnal Chemosphere.

Dr. Andrew Turner, adalah Profesor Asosiasi Ilmu Lingkungan yang merupakan penulis senior studi tersebut. Sebelumnya, ia telah melakukan penelitian yang menyoroti bahan kimia termasuk brom, besi, dan seng yang ditemukan di dalam serat.

BACA JUGA :  Modus Sembuhkan Kesurupan, Guru Silat di Sampang Cabuli Muridnya

“Pencucian pakaian dan tekstil lainnya adalah salah satu sumber mikrofiber sintetik yang paling signifikan di lingkungan. Namun, meskipun keberadaannya diketahui di berbagai spesies, hanya ada sedikit penelitian yang melihat secara rinci dampaknya,” kata Turner, mengutip teknoreview.net

Studi ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahaya apa yang dapat ditimbulkan dari mencuci baju, dan sangat menarik untuk mempertimbangkan bahwa bukan hanya serat itu sendiri yang menimbulkan masalah. Masalah lainnya adalah campuran bahan kimia yang lebih berbahaya yang terkandung dalam limbah.

Awadhesh Jha, seorang Profesor Toksikologi Genetik dan Ekotoksikologi yang juga tergabung dalam tim peneliti tersebut menambahkan, spesies Mytilus biasanya digunakan untuk memantau kualitas air di daerah pesisir. Dan kerusakan yang terjadi pada mereka yang ditunjukkan dalam penelitian ini menjadi perhatian yang signifikan.

“Mengingat kesamaan genetik Mytilus dengan spesies lain dan fakta bahwa mereka ditemukan di seluruh dunia, kita juga dapat mengasumsikan efek ini akan direplikasi pada spesies kerang dan laut lainnya,” sebut Jha.

Kerusakan DNA dan penurunan kemampuan filter akan berdampak potensial pada kesehatan organisme dan ekosistem. Hal ini sangat penting saat kita melihat masa depan untuk meningkatkan ketergantungan kita pada akuakultur sebagai sumber makanan global.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah, mencuci pakaian akan melepaskan ribuan partikel mikroplastik ke lingkungan. Dan perangkat penyaring yang dipasang pada mesin cuci ternyata hanya dapat mengurangi serat yang dihasilkan dalam proses pencucian hingga 80 persen. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================