Sentul City Terus Mencetak Laba di Tengah Gelombang Pandemi

Di sektor hotel, contohnya adalah Hotel Alana. Melalui Green Canyon Restoran yang berada di dalamnya, Hotel Alana menawarkan berbagai pilihan kuliner menarik dan enak yang banyak diburu oleh masyarakat. Banyak atraksi kuliner dan suguhan dari chef-chef papan atas Indonesia di sana.

“Pendapatan perusahaan juga ditopang oleh block sales yang banyak dilirik oleh investor-investor dalam dan luar negeri karena Sentul City mempunyai keunggulan infrastruktur yang baik, siap untuk dibangun sehingga memiliki prospek bisnis yang menguntungkan.,” terang Tjetje.

Tjetje juga menjelaskan, pada sembilan bulan tahun 2021 (9M 2021), Perseroan berhasil membukukan total laba bersih Rp 300 Miliar, naik Rp 630 Miliar atau 191 % YoY. Kenaikan Laba bersih dikarenakan adanya kenaikan pendapatan sehingga menciptakan produktivitas bisnis yang profitabel.

Sementara itu Perseroan juga berhasil membukukan total aset Perseroan sebesar Rp 17 Triliun sedangkan total Liabilitas Rp 6,5 Triliun, turun Rp 1,6 Triliun atau 20 % YtD.

BACA JUGA :  Rapat Paripurna Terakhir Bima Arya - Dedie Rachim, Sahkan 2 Perda

“Liabilitas turun Rp 1,6 Triliun atau 20 % YtD yang disebabkan penurunan pada liabilitas jangka panjang bank sebesar Rp 873 Miliar atau 42 % YtD. Hal ini mengonfirmasi bahwa perusahaan mampu memenuhi komitmen untuk memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga dengan baik. Hal ini terlihat pada performance bank debt (Including MTN) to equity menjadi 21,15 % yang sangat sehat yakni jauh di bawah 100 % di mana angka ini dianggap terendah diantara industri properti di Indonesia,” terang Tjetje.

Tjetje juga menambahkan bahwa ke depan perusahaan akan terus berkomitmen untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya kepada pihak ketiga. Salah satu bentuk konkritnya adalah selama ini tidak ada gagal bayar kepada bank dan Perusahaan juga akan menjaga komitmenya terhadap proyek-proyek yang sudah dikembangkan sebelumnya. Sebagai contoh progress pembangunan Saffron Apartment sudah mencapai 65% dan Cluster Green Mountain 87% sampai dengan September 2021.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Kontra Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23

Adapun Total Ekuitas Perseroan Rp 10,6 Miliar, naik Rp 325 Miliar atau 3,17% YtD. Kuatnya neraca keuangan Perseroan juga didukung oleh keberhasilan Perseroan menjual properti investasinya yakni AEON MALL dan sebuah block sales kepada pengembang berskala internasional yakni Genting Property Malaysia pada kuartal-kuartal sebelumnya.

“Saat ini Perseroan juga tengah bernegosiasi dengan tujuh investor dari dalam dan luar negeri, beberapa diantaranya adalah developer dan mall operator yang siap bekerjasama dengan Perseroan melalui pola KSO, revenue sharing, sistem sewa lahan maupun jual beli putus,” paparnya. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================