Trauma Pasca Bencana
Wajib Tahu, Berikut 6 Cara Mengatasi Trauma Pasca Bencana. Foto : Ilustrasi.

BOGOR-TODAY.COM – Gempa Banten hingga meluluhlantakan ratusan rumah di kawasan Pandeglang yang terjadi pada Jumat (14/1/2022) tentunya akan meninggalkan rasa trauma. Tak hanya gempa, kejadian bencana alam seperti tsunami, gunung meletus dan lain sebagainya memang wajar jika meninggalkan bekas cukup dalam pada pikiran mereka yang mengalaminya secara langsung.

Kondisi tersebut akan menimbulkan ketakutan, kecemasan dan kepanikan yang terjadi pada saat itu. Sehingga menjadi faktor stress mental yang cukup kuat untuk membuat orang tersebut terngiang, bahkan bertahun-tahun setelah kejadiannya berlalu.

Melansir klikdokter.com, Sabtu (15/1/2022) dr. Amadeo Drian Basfiansa mengungkapkan kondisi itu disebut dengan post traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stress trauma pasca bencana.

Menurut Amadeo, terdapat berbagai kriteria yang harus dipenuhi sebelum menggolongkan seseorang memiliki penyakit iti. Diantaranya adalah ingatan yang mengganggu, perubahan emosi dan kecenderungan untuk menghindari bahasan tentang objek gangguan stress pasca trauma. Selain itu, kemungkinan lain yang juga mirip bisa berupa gangguan kecemasan atau gangguan anxietas, depresi, dan gangguan panik. Yang bisa membedakan kondisi ini hanyalah psikiater.

“Jika terganggu dan ingin menghilangkan keluhan tersebut, saran kami sebaiknya dapat memeriksakan diri kepada psikiater. Ceritakan mengenai kondisi tersebut dan dokter akan meminta untuk melakukan beberapa tes tertulis sebelum bisa menyebutkan dengan jelas diagnosis apa yang Anda alami,” katanya.

Untuk metode pengobatannya sendiri, Amadeo mengatakan dapat mengonsumsi obat, namun yang paling penting adalah bentuk psikoterapi yang terbagi menjadi beberapa pertemuan, bisa juga hipnoterapi, dan terapi perilaku.

Selain obat, juga ada beberapa hal yang bisa dipraktekan dirumah, seperti meditasi, menghirup aromaterapi dan yoga untuk membuat perasaan merasa lebih santai.

BACA JUGA :  Kontroversial Wasit di Laga Indonesia vs Qatar, PSSI Layangkan Protes ke AFC

Namun bagaimana jika hal di atas tak dapat menyingkirkan rasa trauma. Berikut tips yang dirangkum dari beberapa sumber :

Kurangi konsumsi media

Sebagian korban mungkin bisa tahan dengan ekspos dari media yang memberitakan tentang bencana alam seperti gempa bumi tersebut, tapi sebagian lainnya belum tentu bisa. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengendalikan konsumsi terhadap pemberitaan di media massa.

Hal tersebut bisa kita lakukan dengan cara; membatasi diri untuk menonton berita atau nge-cek sosial media, jangan menonton TV atau video tentang terjadinya bencana. Jika dua hal tersebut sudah kita lakukan tapi kita masih merasa sulit untuk mengatasi trauma, maka sebaiknya kita enggak perlu nge-cek berita tersebut sama sekali.

Menerima emosi yang kita rasakan

Trauma bisa memicu kita untuk merasakan beberapa emosi lain, seperti syok, marah, dan merasa bersalah. Emosi-emosi ini bisa dibilang wajar dialami oleh korban usai mengalami bencana alam. Dengan menerima emosi tersebut, kita jadi mempermudah cara untuk penyembuhan trauma.

Membantu korban lain

Penyembuhan trauma juga sering dikaitkan dengan melakukan sebuah gerakan, seperti membantu korban lainnya. Dengan melakukan aksi yang postif, di waktu bersamaan kita juga mengobati perasaan takut dan khawatir yang kita rasakan.

Olahraga

Di saat-saat mengalami trauma, mungkin olahraga jadi opsi terakhir yang pengin kita lakukan. Namun ternyata, dengan melakukan olahraga dan menggerakkan tubuh, ternyata kita bisa membakar adrenalin dan mengeluarkan hormon endorfin alias hormon yang bikin mood jadi lebih baik.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Selasa 16 April 2024

Berkomunikasi dengan orang lain

Menjalin komunikasi dengan orang lain juga perlu kita lakukan jika ingin mengatasa trauma yang kita rasakan pasca mengalami bencana gempa bumi. Kita enggak perlu membahas soal bencana yang baru saja kita alami, cukup ngobrol tentang hal lain. Hanya dengan berkomunikasi dengan orang lain secara langsung, kita jadi bisa merasa nyaman dan damai.

Makan makanan yang sehat

Makanan yang kita konsumsi juga bisa memberi efek baik atau buruk pada trauma yang sedang kita rasakan. Oleh sebab itu, perlu bagi kita untuk memberi asupan yang baik untuk tubuh.

Kapan seharusnya kita menjalani treatment profesional untuk mengatasi trauma?

Enggak sedikit juga korban gempa bumi yang membutuhkan treatment dari ahli sebagai proses untuk mengobati rasa trauma. Kita diperbolehkan mencari bantuan dari profesional jika kita merasa cemas, mati rasa, bingung, merasa bersalah, dan putus asa yang terjadi secara intens sehingga memengaruhi kita untuk melakukan aktivitas.

Beberapa tanda yang perlu kita kenali di antaranya adalah;

– Telah terjadi selama enam minggu

– Enggak bisa berkonsentrasi atau fokus di sekolah, rumah, dan tempat kerja

– Sering mengalami mimpi buruk dan flashback tentang bencana gempa bumi

– Sulit berkomunikasi dengan orang lain

– Ada keinginan untuk bunuh diri, dan

– Selalu menghindari hal-hal yang mengingatkan kita terhadap bencana yang telah kita alami. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================