Momen 10 Muharram
Momen 10 Muharram 1444 Hijriah, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mengaktifkan kembali pengajian rutin serta menyantuni ratusan anak yatim di Masjid Nurul Maa'i Kantor Tirta Pakuan Jalan Siliwangi, Kelurahan Sukasari, Kota Bogor.

BOGOR-TODAY.COM, BOGORMomen 10 Muharram 1444 Hijriah, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mengaktifkan kembali pengajian rutin serta menyantuni ratusan anak yatim di Masjid Nurul Maa’i Kantor Tirta Pakuan Jalan Siliwangi, Kelurahan Sukasari, Kota Bogor.

Selain itu nantinya kawasan sekitar Masjid Nurul Maa’i akan dibangun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk masyarakat sekitar, anak-anak karyawan Tirta Pakuan dan lainnya.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan mengatakan, jadi dalam rangka bulan Muharram kembali dimulai pengajian rutin di Masjid Nurul Maa’i dan menggelar santunan anak yatim.

“Ya, nantinya Insya Allah untuk mententramkan hati juga rutin diadakan pengajian setelah lama terhenti karena adanya pandemi Covid-19,” ungkap Rino kepada wartawan, Senin (8/8/2022).

BACA JUGA :  Jalan Sehat Bersama, Warga Hingga Relawan Ingin Perluas Perda KTR dan Fasilitas Lari

Rino melanjutkan, masih dalam rangka bulan Muharram, Tirta Pakuan juga mengundang 100 anak yatim piatu dari lingkungan wilayah sekitar kantor pusat Perumda Tirta Pakuan dan sekitar Instalasi Pengolahan Air (IPA).

“Ada dari IPA Rancamaya, Dekeng, Tangkil, Palasari, Bantar Kambing dan lainnya. Pokoknya kantor-kantor cabang juga pengolahan Tirta Pakuan. Termasuk anak-anak pegawai yang orang tuanya sudah meninggal, kami santuni juga mereka,” terangnya.

Rino memaparkan, pihak DKM Masjid Nurul Maa’i Tirta Pakuan juga kedepannya akan membuat PAUD, untuk saat ini PAUD nya belum ada, sifatnya masih taman bermain karena perizinannya belum diurus.

BACA JUGA :  KUSTA, KENALI PENYAKITNYA RANGKUL PENDERITANYA

“Karena harus ada izinnya untuk PAUD. Karena kami menginginkan agar masjid bukan saja menjadi tempat shalat saja, tetapi menjadi tempat pembelajaran anak-anak,” paparnya.

Rino menjelaskan, ini dilakukan agar suatu hari kelak nanti ada pemikiran anak-anak karyawan Tirta Pakuan mendapatkan memori tidak hanya ayah atau ibunya saja kerja di Tirta Pakuan, tetapi pernah belajar juga di Masjid Nurul Maa’i Tirta Pakuan.

“Saya berharap bisa didanai agar sekolahnya gratis seperti pengobatan juga kan gratis. Insya Allah mudah-mudahan bisa gratis, semoga lancar dan tidak ada kendala,” pungkasnya. (Aditya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================