Buntut tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan, Mengapa Harus Ada Tembakan Gas Air Mata? (Foto: AP/Yudha Prabowo)

BOGOR-TODAY.COM, JAKARTABuntut tragedi Kanjuruhan, presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan untuk menghentikan sementara Liga 1.

Jokowi juga meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Kapolri, dan melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola, dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya.

“Saya memerintahkan PSSI untuk mengevaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” tegas Jokowi, seperti dikutip dari laman resmi setkab.go.id, Minggu (2/10/2022).

Presiden berharap kejadian di Stadion Kanjuruhan ini menjadi tragedi sepak bola terakhir di Indonesia. Ia juga berharap agar sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus dijaga bersama.

BACA JUGA :  Komisi IV DPRD Kota Bogor Minta Pemkot Maksimalkan Mitigasi Bencana

“Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini, dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di tanah air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang,” tandasnya.

Khusus kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jokowi mengintruksikan untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas insiden tersebut.

BACA JUGA :  Majalengka Diguncang Gempa Terkini M3,1, Terasa di Bandung Barat hingga Sumedang

“Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur,” ucapnya.

Jokowi juga sudah menginstruksikan jajaran terkait untuk memberikan pelayanan medis terbaik kepada para korban yang tengah dirawat.

“Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit, agar mendapatkan pelayanan terbaik,“ tuntasnya. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================