BOGOR-TODAY.COM – Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14 hari usai kebakaran hebat yang melahap ratusan kios dan permukiman penduduk di kawasan Lorong Tahu, Pasar Mardika, Keluruhan Rijali, Kota Ambon, Maluku, pada Jumat 9 Desember 2022 dini hari.
Ia berharap dengan masa tanggap darurat bencana, warga korban kebakaran secepat tertangani dengan baik. Baik untuk tempat tinggal, kesehatan dan makanan.
Mengutip Liputan 6, saat ini Polresta Pulau Ambon dan PP Lease menurunkan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) guna mengusut penyebab kebakaran tersebut.
“Tim inafis sementara bekerja di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan,” kata Kapolresta setempat, Kombes Pol Raja Arthur Simamora di Ambon.
Kebakaran hebat itu terjadi pukul 03:00 WIT. Selama tiga jam warga sempat berjibaku memadamkan si jago merah.
Akibat kebakaran yang berkobar selama 5 jam tersebut satu orang tewas dan satu orang lagi mengalami luka bakar. Korban tewas langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Maluku.
Korban tewas itu bernama Efer Marsela. Ia tewas kala tertidur lelap di kamar yang berada di lantai dua kontrakan semi permanen tersebut. Jenazah Efer berhasil dievakuasi dengan kantong jenazah yang diturunkan dari lantai dua.
Jasadnya ditemukan tergeletak tak bernyawa di tengah tumpukan material yang terbakar. Saat berhasil diturunkan kantong jenazah langsung ditandu menuju mobil ambulans.
Namun akibat keterbatasan peralatan pemadaman, membuat warga kewalahan. Sementara material bangunan di pemukiman padat itu merupakan bahan yang mudah terbakar.
Pukul 06:00 WIT, enam mobil pemadam kebakaran milik pemkot Ambon yang dikerahkan ke lokasi untuk menyemprot titik api belum mampu memadamkan api. Akses menuju permukiman yang sempit membuat upaya pemadaman sedikit terhambat. Kebakaran baru bisa dipadamkan pada pukul 08.00 WIT.
