Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Minta Disdik Tindak Tegas Oknum Kepala Sekolah SDN Cipayung 1

DPRD_RUDY SUSMANTO-10
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto. (FOTO : IST)

BOGOR-TODAY.COM – Adanya gaya hedon di sekolah negeri yang membebani siswa, membuat DPRD Kabupaten Bogor Geram.

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menindak tegas oknum kepala sekolah (Kepsek) SDN Cipayung 1.

Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto menegaskan, gaya hedon dan jalan-jalan berkedok sudy tour dan jika tidak ikut akan mendapatkan sanksi yang tidak rasional, itu tidak dibenarkan.

Rudy Susmanto menilai, selama pungutan itu menjadi beban bagi setiap wali murid, pucuk pimpinan dari sekolah tersebut sudah sepatutnya harus diganti.

“Tidak benar kepsek seperti ini, arus diganti. Kok masih ada oknum kepala sekolah seperti ini di zaman sekarang,” tutur Rudy Susmanto.

Menurutnya, wacana study tour yang diinisiasi pihak sekolah, sudah seharusnya tidak boleh ditentukan sepihak oleh jajaran sekolah itu sendiri.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Senin 25 Maret 2024

Melainkan, sekolah mengikuti keinginan dari siswa kemana mereka ingin melakukan kegiatan diluar proses belajar mengajar yang dilakukan untuk menambah ilmu bagi para siswanya tersebut.

“Mau kemana dan harus kemana, biar murid yang menentukan. Apalagi, liburan sekolah sekarang sudah banyak pilihan untuk anak-anak sekola sesuai dengan kemampuan nya masing masing,” kata Rudy Susmanto.

Diberitakan sebelumnya, bergesernyanya nilai-nilai luhur sekolah sebagai tempat menimba ilmu, kini menjadi industri pencari uang.

Parahnya lagi gaya hedon guru sekolah dengan membebankan siswa kerap terjadi di sekolah negeri, salah satunya SDN Cipayung 1.

“Selain ada iyuran Rp20.000 perbulan bagi siswa siswi, di sekolah itu juga ada biaya pengeluaran sebesr Rp200 ribu untuk kebersihan,” tuturnya.

BACA JUGA :  Takjil Segar dengan Blewah Pepaya yang Enak Cocok untuk Menu Bukber

Salah seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya itu menambahkan, jika salah satu guru berulang tahun, siswanya pun memberikan kado ulang tahun untuk guru.

“Kado untuk guru yang ulang tahun berupa barang mewah, salah satunya logam mulia, itu juga diambil dari uang kas kelas. Jika ada hal lain siswa juga patungan lagi,” kata dia.

Hal itu mencerminkan gaya hedon guru-guru SDN Cipayung 1 yang menjadi keluhan wali murid.

Tidak hanya persoalan itu saja, jalan-jalan berkedok study tour yang diselenggarakan pihak sekolah juga terkesan membebankan siswa.

============================================================
============================================================
============================================================