Gereja Tertua di Gaza Tampung Muslim dan Kristen Palestina Dari Serangan Militer Zionis Israel

GEREJA_GAZA
Mereka disatukan oleh teror bom yang meledak di sekitar mereka dan harapan bahwa mereka dapat bertahan dari serangan Zionis Israel. (FOTO : IST)

BOGOR-TODAY.COMKetika serangan udara Israel menghancurkan rumah Walaa Sobeh dan sebagian besar lingkungannya, Muslim Palestina tersebut mencari perlindungan di gereja tertua di Gaza.

Di Gereja Saint Porphyrius, dia tidak hanya menemukan tempat perlindungan, namun juga perasaan menjadi bagian dari satu keluarga.

Mereka disatukan oleh teror bom yang meledak di sekitar mereka dan harapan bahwa mereka dapat bertahan dari serangan Zionis Israel.

Jadi dia menelepon kerabat lainnya di Gaza utara dan meminta mereka untuk pergi ke gereja juga. Sobeh dan keluarganya termasuk di antara ratusan warga Palestina dari berbagai agama yang menemukan keamanan setidaknya untuk saat ini di gereja.

Pada saat serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober dan pemboman Zionis Israel.

BACA JUGA :  Mahasiswa UIN Jakarta Sukses Gelar MLKS di Desa Cinagara Bogor

Di Gaza telah memicu lonjakan Islamofobia di berbagai belahan dunia, gereja Ortodoks Yunani telah muncul sebagai lambang identitas yang lebih dalam sebagai warga Palestina.

“Kami di sini menjalani siang hari, tidak yakin apakah kami bisa bertahan sampai malam. Namun yang meringankan penderitaan kami adalah semangat rendah hati dan hangat dari semua orang di sekitar kami,” kata Sobeh.

Dia menggambarkan menerima dukungan yang sangat besar dari para pendeta dan orang-orang lain di gereja yang secara sukarela tanpa kenal lelah sepanjang waktu membantu keluarga-keluarga yang kehilangan tempat tinggal.

 

BACA JUGA :  24 Atlet Pelajar Kota Bogor siap Berlaga di O2SN Provinsi

Gereja Tersebut Lolos Dari Rudal Zionis Israel

“Militer Israel telah mengebom banyak tempat suci,” kata Pastor Elias, seorang pendeta di Saint Porphyrius.

Dia menambahkan bahwa dia “tidak yakin Israel tidak akan mengebom gereja tersebut”, meskipun gereja tersebut menyediakan perlindungan bagi ratusan warga sipil.

Bom Zionis Israel menghantam beberapa masjid dan sekolah yang menampung orang-orang yang rumahnya diledakkan.

Setiap serangan terhadap gereja “tidak hanya merupakan serangan terhadap agama, yang merupakan tindakan keji, tetapi juga serangan terhadap kemanusiaan”, kata Pastor Elias.

“Kemanusiaan kita menyerukan kita untuk memberikan kedamaian dan kehangatan kepada semua orang yang membutuhkan,” imbuh dia.

======================================
======================================
======================================